PR DEPOK - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief baru-baru ini tampak menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait turunnya harga tes PCR.
Awalnya Ali Syarief penasaran dengan kalkulasi harga tes PCR yang semula mencapai angka jutaan, tepatnya Rp1,5 juta.
"Dulu waktu PCR masih dibandrol Rp 1.5 it itu kalkulasinya bagaimana, ya?," kata Ali Syarief seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @alisyarief pada Sabtu, 30 Oktober 2021.
Baca Juga: Soroti Oknum Polisi yang Diduga Jual Amunisi ke KKB Papua, Luqman Hakim: Wajib Dihukum Mati
Namun Ali Syarief terlihat heran ketika harga tes PCR yang awalnya jutaan tersebut, kini bisa diturunkan hingga menjadi Rp250.000.
Dia pun penasaran pada perusahaan atau pengusaha kesehatan yang malah mau rugi dengan diturunkannya harga tes PCR atas permintaan Presiden Jokowi.
"Kok sekarang mau rugi hingga dibandrol Rp.250K," ucapnya.
Maka dari itu seolah menyindir, Ali Syarief memuji Presiden Jokowi yang sangat mencintai rakyatnya dengan menurunkan harga tes PCR.
"Anda luarbiasa @jokowi cinta rakyat banget," ujar Ali Syarief menambahkan.
Sebagaimana diketahui bersama, usai menuai kritikan atas diberlakukannya kewajiban tes PCR untuk penumpang pesawat, Presiden Jokowi akhirnya mengambil sikap.
Dalam salah satu pernyataannya, Presiden Jokowi meminta agar harga tes PCR diturunkan dari semula Rp495.000 menjadi Rp300.000.
Baca Juga: Ikut Raffi Ahmad 17 Tahun, Merry Ahmad Ceritakan Awal Mula Bertemu Suami Nagita Slavina
Namun setelah melalui tahap evaluasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akhirnya mematok harga tes PCR menjadi Rp275.000.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Prof Abdul Kadir dalam dalam konferensi pers di kanal YouTube Kemenkes RI.
"Dari hasil evaluasi batas tertinggi RT-PCR diturunkan Rp275.000 untuk Pulau Jawa dan Bali, dan Rp300.000 untuk luar Jawa dan Bali," ucap Prof Abdul Kadir.***