PR DEPOK - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis kembali menanggapi soal isu bisnis tes PCR yang belakangan ini disoroti publik.
Cholil Nafis pun tampak menyindir tajam pihak yang terlibat dalam isu bisnis tes PCR ini, yang dikabarkan melibatkan pejabat negara.
Dalam keterangannya, Cholil Nafis menyebut bisnis tes PCR ini akhirnya malah berkembang menjadi bisnis 'nyolok' jantung rakyat atau menyulitkan rakyat.
Baca Juga: Kritik Anies Baswedan Soal Banjir DKI Jakarta, Ferdinand Hutahaean: Gubernur Tercuek Selama 4 Tahun
Tak hanya itu, ia juga menambahkan kata hubung 'dan' seolah membiarkan publik meneruskan tanggapan soal perkembangan isu bisnis tes PCR tersebut.
"Bisnis nyolok hidung ini beritanya jadi nyolok jantung rakyat. dan….," ujar Cholil Nafis seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @cholilnafis pada Senin, 8 November 2021.
Cholil Nafis sebelumnya juga sempat memberikan komentar terkait isu bisnis tes PCR, dengan mengingatkan pihak-pihak yang diduga terlibat.
Baca Juga: Australia Mulai Berikan Booster Vaksin Covid-19 Jenis Pfizer di Tengah Pelonggaran Pembatasan
Dia berpendapat bahwa bisnis memang sedari awal merupakan bagian dari sunah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Namun menurutnya, apabila bisnis tersebut muncul hasil dari mengeksploitasi situasi pandemi atau sengaja membuat kebijakan demi bisnis, maka jatuhnya menjadi zalim.
"Bisnis itu sunnah Nabi saw. Tapi mengeksploitasi covid-19 utk bisnis PCR bahkan sengaja bikin kebijakan utk kepentingan bisnis pribadi itu pasti kezhaliman," ucapnya menjelaskan.
Seperti diketahui sebelumnya, isu bisnis PCR sampai saat ini masih hangat diperbincangkan publik.
Pasalnya berdasarkan kabar yang berkembang, bisnis tes PCR ini melibatkan pejabat negara seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir.
Bisnis tes PCR yang diduga meraup keuntungan fantastis ini semakin melebar dan memunculkan berbagai spekulasi dari banyak pihak.
Hal itu lantas membuat Luhut dan Erick Thohir dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran diduga 'bermain' dalam bisnis tes PCR tersebut.
Baca Juga: Tanker Minyak Meledak di Sierra Leone dan Menewaskan 92 Orang
Kendati demikian, sejak ramainya isu bisnis tes PCR ini, Luhut dan Erick Thohir telah memberikan penjelasan yang membantah bahwa keduanya mengambil keuntungan pribadi dari bisnis tersebut.
Jangankan mengabil keuntungan pribadi, Luhut bahkan mengaku selalu berupaya untuk menurunkan harga tes PCR agar bisa memudahkan masyarakat yang membutuhkan.
"Saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia," ujar Luhut melalui akun Instagram pribadinya.***