Dokter Ungkap Gejala Ringan yang Timbul dari Penderita yang Terjangkit Virus Covid-19 Varian Omicron

30 November 2021, 09:32 WIB
Ilustrasi - Jarum suntik medis dan botol terlihat di depan teks Omicron (B.1.1.529) SARS-CoV-2 di latar belakang. /ANTARA/Pavlo Gonchar/SOPA Images via

PR DEPOK - Dokter spesialis anak dr. Anggraini Alam, mengatakan bahwa ada gejala ringan dari varian baru Covid-19, Omicron yang dialami seorang pasien anak di Afrika Selatan.

Gejala Omicron diungkap oleh dokter dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, yakni serupa dengan infeksi virus lainnya.

"Mirip dengan gejala penyakit apa pada anak? Mirip seperti infeksi virus lainnya, jadi tidak mudah membedakan apakah ini akibat Covid-19 atau penyakit lainnya," kata Anggraini, dalam konferensi pers daring, pada Senin, 29 November 2021.

Baca Juga: Buronan Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Bekasi Berhasil Ditangkap, Humas Polri: Motif Sakit Hati ke Korban

Dokter Anggraini mengungkapkan bahwa gejala ringan yang timbul dari varian Omicron ini yaitu kelelahan.

Ia mengatakan jika anak menunjukkan gejala infeksi virus, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui anak terkena varian omicron atau justru penyakit lainnya.

"Tes itu sangat penting untuk menegakkan bahwa 'ini adalah Covid' atau bukan," kata Anggraini, merujuk kepada tes antigen atau PCR.

Baca Juga: Park Hyung Sik dan Han So Hee Dikonfirmasi akan Beradu Akting di Drama 'Soundtrack #1' yang Tayang 2022

Akan tetapi, ia menjelaskan bahwa untuk mengetahui anak terjangkit varian Omicron atau bukan, perlu dilakukan tes lebih mendalam.

Salah satu tes yang lebih mendalam itu yakni dengan cara mengirimkan sampel virus ke laboratorium pusat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu, 28 November 2021, mengatakan bahwa sejauh ini belum ada bukti terkait tingkat penularan dan keparahan virus corona varian Omicron.

Baca Juga: Bamsoet Dukung Kebijakan Jenderal Andika Perkasa dalam Menangani Konflik di Papua: Komprehensif dan Strategis

"Belum diketahui pasti apakah Omicron lebih menular (misalnya, lebih mudah menular di antara manusia) dibanding varian lainnya, seperti Delta," kata WHO lewat pernyataan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Terjadi lonjakan jumlah orang yang positif Covid-19 dan pasien rawat inap di Afrika Selatan, tempat varian varu itu pertama kali dilaporkan dan dianggap sebagai sumber.

Akan tetapi, WHO mengatakan bukan berarti bahwa penularan atau keparahan dari virus Omicron akan lebih tinggi.

Baca Juga: Mahfud MD Minta Masyarakat Tak Khawatir Soal UU Cipta Kerja: Tak Bisa Dicabut Begitu saja, Itu Mengikat

WHO menegaskan bahwa "ini kemungkinan karena tingginya jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi ketimbang dampak spesifik dari Omicron."

"Saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang berkaitan dengan Omicron berbeda dari varian lainnya," tulis pernyataan WHO.

Adapun WHO juga memperingatkan bahwa orang yang sebelumnya pernah terpapar Covid-19 dapat terinfeksi kembali dengan virus Omicron secara lebih mudah, dibandingkan varian yang diwaspadai lainnya.

WHO menegaskan bahwa perlu studi lanjutan untuk lebih memahami varian baru dari virus Covid-19 Omicron ini.***

 

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler