Hati-hati Hoaks, Seorang Pasien Virus Corona Meninggal di Semarang

2 Februari 2020, 14:43 WIB
FILIPINA umumkan satu korban meninggal akibat virus corona.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah potongan video yang memberitakan adanya 5 pasien terduga virus corona dengan 1 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. 

Kejadian tersebut terjadi di Semarang dan ramai disebarkan oleh warganet di media sosial twitter.

Cuitan dari oknum tidak bertanggung jawab yang memotong video sebenarnya yang merupakan konten berita dari salah satu media nasional itu kini telah dihapus karena menuai banyak kontroversi.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Corona Virus Terkonfirmasi Renggut 1 Jiwa di Luar Tiongkok

"5 Pasien virus corona dari beberapa rumah sakit di Semarang mendapatkan perawatan serius di rumah sakit umum pusat dr. Kariadi Semarang.

"Satu dinyatakan meninggal dunia, empat pasien lainnya mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi," kata pembaca berita dalam video yang sengaja dipotong terssebut.

Potongan video berisi narasi di atas membuat masyarakat cukup panik, mengingat virus corona ini sangat berbahaya dan penularannya pun terbilang cepat.

Banyak warganet yang keliru menerima berita ini dan tidak melakukan pengecekkan terlebih dahulu, apakah video ini sebuah disinformasi atau bukan sebelum menyebarnya virus corona.

Baca Juga: Awal Februari 2020, Pertamina Turunkan Harga BBM Jenis Pertamax

Faktanya, narasi tersebut adalah bukan kejadian yang sebenarnya. Hal ini terdapat dalam video utuhnya yang ada di kanal youtube televisi nasional tersebut.

Demi memutus rantai disinformasi mengenai pasien virus corona di Semarang, pihak Dinas Kesehatan Jawa Tengah dalam akun Twitternya @dinkesjateng juga menegaskan bahwa kejadian tersebut merupakan sebuah adegan rekaan.

"Terkait dengan pemberitaan yang beredar saat ini, yang menyatakan bahwa rumah sakit dr. Kariadi Semarang menerima pasien 4 positif corona virus dan 1 pasien meninggal, saya menyatakan bahwa berita itu adalah berita yang tidak benar," ujar Kabid Pelayanan Medik RSUP dr. Kariadi Semarang, dr. N. Baskoro Nurdopo, Sp. Rad (K).

Baca Juga: Isyana dan Rayhan Menikah, Ridwan Kamil Jadi Saksinya

Menurut penjelasannya, berita yang disebarluaskan di media sosial itu merupakan sebuah berita simulasi adanya pasien suspect corona di Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang yang dibuat pada Kamis, 30 Januari 2020.

"Kita kerja sama dengan dinas kesehatan, dengan masyarakat sekitar, dan itu adalah berita yang dimuat di Kompas TV. Tetapi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab (malah) dipotong, sehingga informasi yang disampaikan adalah informasi yang tidak valid," lanjut dr. Baskoro menegaskan.

Baca Juga: Warga Resah, Puluhan Miras Kembali diamankan Polsek Sukmajaya Depok

Pihak Dinas Kesehatan Jawa Tengah juga menjelaskan bahwa tujuan dari adanya simulasi ini adalah untuk memperkirakan dampak dari sebuah keputusan yang akan diambil nantinya mana kala kejadian serupa benar-benar terjadi secara nyata.

Simulasi juga dipakai sebagai alternatif terhadap kebijakan operasional yang mampu memberikan pelayanan terbaik dan juga merupakan sarana pembelajaran untuk menghubungkan stakeholder.

Simulasi ini akan memudahkan tindakan pengontrolan dan mengetahui mana tindakan yang benar dan mana yang salah.

Baca Juga: Pilkada Depok 2020: 4 Partai Resmi Berkoalisi, PDI-P dan PKS Tetap Percaya Diri

"Hati-hati dengan berita hoaks, lebih baik cek lebih dulu dari sumber yang terpercaya," kata pengelola akun Dinas Kesehatan Jawa Tengah di atas video klarifikasi dari Kabid Pelayanan Medik RSUP, dr. Kariadi Semarang pada Sabtu, 1 Februari kemarin.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler