Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Buat Netizen Geram, Organisasi Pramuka Nasional Angkat Bicara

22 Februari 2020, 08:28 WIB
PRAMUKA.*/ANTARA /

PIKIRAN RAKYAT - Tertkait insiden pilu yang menimpa siswa-siswi SMP Negeri 1 Turi akibat kegiatan pramuka yang hingga kini telah menewaskan 7 orang siswa, banyak netizen yang menyuarakan berbagai perasaan mereka atas insiden tersebut.

Sedih, simpati, empati, emosi, kecewa, semuanya bercampur menjadi satu. Sejak tragedinya pada kemarin sore, kata kunci SMPN 1 Turi telah menjadi trending dan pencarian di kolom teratas di Indonesia.

Pagi ini, berdasarkan pantauan Tim Pikiranrakyat-Depok.com, kata kunci Pramuka dan Pembina menjadi trending pasca pemberitaan terbaru mengenai insiden SMP Negeri 1 Turi dibagikan oleh berbagai media.

Hingga Sabtu, 22 Februari 2020 pukul 5.00 WIB, dari total 249 siswa SMP Negeri 1 Turi yang mengikui kegiatan susur sungai, tercatat ada 7 siswa tewas, 3 siswa belum ditemukan, 23 siswa mengalami luka-luka dengan 2 di antaranya mendapatkan penanganan rawat inap di Puskesmas Turi, dan 216 siswa lainnya selamat.

Baca Juga: Bahas Hasil Reses, 20 Anggota DPRD Depok Bolos dalam Sidang Paripurna 

Kabar simpang siur mengenai pembina pramuka SMP Negeri 1 Turi beredar di media sosial twitter, terlebih ketika sang pembina memutuskan untuk mengadakan kegiatan susur sungai di musim penghujan.

Pengguna twitter dengan akun @berliannn mengomentari hal tersebut, "Pembina pramukanya gimana ya? Padahal sudah tahu akhir-akhir ini tuh Jogja hujan badai," komentarnya.

Komentar itu ditanggapi oleh netizen lain dengan akun @brmtymhndr, "Pembina: Show must go on (Acara harus tetap berlangsung)," timpalnya.

Netizen lain pun mengungkapkan rasa kesalnya pada sang pembina atas tragedi nahas yang menimpa para siswa SMP Negeri 1 Turi.

Baca Juga: Update Terbaru Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi di Sungai Sleman: 7 Orang Tewas dan 3 Belum Ditemukan 

TIM BPBD DIY bersama personel gabungan lainnya masih mencari korban yang belum ditemukan hingga Sabtu, 22 Februari 2020.*

"Tragedi ini mengajarkan kita bahwa Pramuka itu tentang mencintai alam, bukan melawan alam, tidak tahu malu kamu Pembina Pramuka SMPN 1 Turi," tulis akun Twitter @Ap8Agus.

Kata kunci pramuka juga mejadi trending yang banyak dibicarakan oleh netizen twitter.

Atas insiden yang terjadi, mereka secara terang-terangan mengaku bahwa pramuka menjadi sesuatu yang semakin dibenci.

Seperti yang diungkapkan oleh pemilik akun @Jamunya_mas mengomentari tragedi hanyutnya siswa di Sungai Sempor, "Setelah kejadian ini, aku lebih benci pramuka," kesalnya.

Begitu juga dengan pemilik akun Twitter @alexanderdaud_ yang menuliskan komentar serupa terhadap insiden tersebut, "Sudah tahu hujan, malah nekat nyusurin sungai. Mau apalagi alasannya? Biar fisik siswa kuat dan tahan banting? Jangan tersinggung, tapi apa yang terjadi pada SMPN 1 Turi, membuatku menjadi lebih benci pramuka," komentarnya.

Baca Juga: Karantina Akibat Virus Corona Picu Ledakan Unduhan Game dan Aplikasi di Tiongkok 

Menanggapi insiden memilukan di Sungai Sempor, Sleman, pihak Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia mengucapkan duka cita mendalam.

Melalui sisaran pers yang dibagikan di Twitternya @kwarnas, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengimbau para pembina yang mengadakan kegiatan agar lebih awas terhadap manajemen risiko.

"Siapapun tentu tidak menghendaki tragedi tersebut terjadi. Namun demikian, sebagai bahan pembelajaran, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sekali lagi mengimbau kepada seluruh Gerakan Pramuka khususnya kakak-kakak pembina agar menerapkan pengetahuan manajemen risiko dan bijaksana dalam memberikan kegiatan kepada peserta didiknya," kata Guritno, Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka.

Menurut penuturannya, keselamatan semua peserta kegiatan pramuka telah tertuang dalam SK Kwarnas No. 227 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Risiko dan Gerakan Pramuka.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler