Topi Natal Jadi Seragam Wajib Petugas SPBU Usai Komisaris Utama Pertamina Dipegang Ahok, Cek Faktanya

22 Februari 2020, 12:35 WIB
WARGA mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa 31 Desember 2019. Selama masa libur natal dan tahun baru, konsumsi BBM naik.* /DHEMAS REVIYANTO/ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Presidium Alumni (PA) 212 dan Front Pembela Islam (FPI) kembali melakukan aksi demonstrasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Jumat, 21 Februari 2020.

Demonstrasi dengan tujuan memberantas korupsi di Indonesia itu dijuluki "Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI". Para peserta demo membawa atribut dengan berbagai tulisan seperti "Bongkar kebohongan di negeri ini" dan "Emak-emak cantik anti korupsi".

Demonstrasi ini digelar sebagai respons atas maraknya kasus mega korupsi yang terjadi di Indonesia beberapa waktu ke belakang.

Di tengah aksi, nama Basuki Tjahaya Purnama atau dahulu disapa Ahok ikut terpanggil. Ahok dikaitkan dengan kasus korupsi oleh Marwan Batubara, Direktur Indonesia Respurces Studies (Iress).

Baca Juga: Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Buat Netizen Geram, Organisasi Pramuka Nasional Angkat Bicara 

Pro kontra tentang Ahok pun seperti tidak ada habisnya. Setelah viral potongan ucapannya yang menyinggung masyarakat muslim Indonesia pada saat momentum Pilkada DKI Jakarta, Ahok kembali menjadi sorotan publik usai ditetapkan sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Sejak November 2019, Ahok memang diangkat menjadi Komisaris Utama Pertamina atas kesepakatan pihak BUMN termasuk Menterinya Erick Thohir dan Presiden Joko Widodo.

Namun, belum berjalan satu tahun, berbagai tuntutan silih berganti menghampirinya. Bahkan, Ahok juga diminta untuk lengser dari jabatannya sebagai Komisaris Utama perusahaan minyak plat merah tersebut.

Di tengah maraknya pro-kontra atas kedudukan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina, isu-isu tidak berdasar mulai menyebar di media sosial, salah satunya adalah narasi yang dikeluarkan oleh pengguna akun twitter @Pejuangtauhidku yang kini telah berganti nama menjadi @sobatwirid.

Baca Juga: Kegiatan Pramuka Susur Sungai Seharusnya Hanya Dilakukan Oleh Profesional 

Dalam unggahannya pada 23 Desember 2019, dia menulis, "Inilah akibat memilih komisaris kafir. Budaya perusahaan lambat laun akan tidak sesuai dengan syariat Islam," tulisnya.

Ia juga menampilkan  potret dua petugas perempuan berhijab di SPBU yang mengenakan aksesoris perayaan Natal, seperti bando atau topi santa clause yang identik dengan perayaan hari raya Natal.

Isu tentang Komisaris Utama Pertamina, yakni Ahok, dengan budaya perusahaan yang tidak sesuai dengan syariat Islam terlihat merupakan sebuah disinformasi.

Pengunggah informasi pertama dengan sengaja membagikan informasi tidak benar demi menggiring opini publik dengan membawa faktor agama.

Baca Juga: Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Buat Netizen Geram, Organisasi Pramuka Nasional Angkat Bicara

Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina yang dikenal sebagai seorang nonmuslim, tidak memiliki keterkaitan apapun dengan dua pegawai SPBU berhijab yang menggunakan aksesoris Natal di kepala mereka.

Foto yang dibagikan oleh pemilik akun Twitter @Pejuangtauhidku merupakan foto lima tahun lalu saat menjelang perayaan Hari Natal di Kudus.

Berdasarkan klarifikasi yang banyak beredar di media sosial seperti Facebook Kata Kita, berbagai aksesoris natal yang dikenakan oleh operator SPBU merupakan bentuk perayaan terhadap hari besar sebuah agama.

Manajer SPBU Payaman, Erna Susianti menuturkan bahwa perayaan ini ditujukan pada berbagai hari besar seperti Natal dan Idul Fitri.

Baca Juga: Karantina Akibat Virus Corona Picu Ledakan Unduhan Game dan Aplikasi di Tiongkok

"Kalau pas lebaran, operatornya juga pakai pernak-pernik khas. Semisal yang laki-laki pakai peci dan sarung yang dibeberkan di pinggang. Pokoknya menunjukkan kekhasan hari besar keagamaan yang dirayakan," kata dia yang tercantum pada situs resmi Kominfo.

Perayaan yang dimaksud oleh Erna Susianti sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dengan agama yang dianut oleh Ahok, terlebih pada tahun 2015, Ahok belum diangkat menjadi Komisaris Utama Pertamina.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler