Omicron: Apa yang Kita Ketahui Tentang Covid-19 Varian Baru

10 Januari 2022, 10:02 WIB
Simak segala informasi tentang Omicron, varian baru Covid-19 yang sudah menjaring banyak kasus di Indonesia. /Pixabay/Alexandra_Koch

PR DEPOK - Hanya dalam beberapa minggu sejak penemuannya, Omicron diketahui sangat menular dan kasus konfirmasi terus bertambah di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Hingga Jumat 7 Januari, Pemerintah mencatat total konfirmasi Omicron di Indonesia sebanyak 318 orang sebagaimana PikiranRakyat-Depok.com lansir dari situs sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Secara keseluruhan dari awal kasus Omicron di Indonesia pada Desember 2021 hingga Jumat (7/1/2022), kasus transmisi lokal berjumlah 23 orang dan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri berjumlah 295 orang.

Baca Juga: Di Skotlandia, Orang yang Pergi ke Gym Akan Diberi Uang Rp5,8 Juta, Kok Bisa?

Informasi lebih lanjut dari situs Kemenkes, kebanyakan orang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap dan tidak bergejala sampai bergejala ringan.

Hal ini berarti vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan akibat Covid-19.

Lalu, apa saja yang diketahui tentang varian baru Covid-19 Omicron ini?

Apakah Covid-19 varian baru Omicron?

Baca Juga: Berbeda Postur, Jefri Nichol Sampai Naik Papan untuk Beradegan Mesra dengan Anya Geraldine

Dilansir dari WHO dan CDC, Omicron pertama kali diidentifikasi di Botswana dan Afrika Selatan pada November 2021 lalu.

Varian Omicron kemungkinan akan menyebar lebih mudah daripada virus SARS-CoV-2 asli dan seberapa mudah Omicron menyebar dibandingkan dengan Delta masih belum diketahui.

CDC mengharapkan bahwa siapa pun dengan infeksi Omicron dapat menyebarkan virus ke orang lain, bahkan jika mereka sudah divaksinasi atau tidak memiliki gejala.
Meskipun ada banyak hal yang belum dipahami oleh para ilmuwan tentang Omicron, varian ini telah menyebabkan peningkatan kasus baru yang dapat mendorong beberapa sistem rumah sakit ke titik puncaknya.

 

Apa saja gejala Omicron?

Menurut CDC, diperlukan lebih banyak data untuk mengetahui apakah infeksi Omicron dan terutama infeksi ulang dan infeksi terobosan pada orang yang divaksinasi lengkap, menyebabkan penyakit atau kematian yang lebih parah daripada infeksi varian lain.

Saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.

Namun, ada beberapa perbedaan gejala telah muncul dari data awal.

Misalnya, satu perbedaan yang mungkin adalah bahwa Omicron mungkin lebih kecil kemungkinannya daripada varian sebelumnya untuk menyebabkan hilangnya rasa dan bau.

Baca Juga: Atalia Praratya Ditanya Kesiapan Jadi Ibu Negara, Ridwan Kamil: kalau Takdir, Ya Bismillah

Efektivitas vaksin Covid-19

Vaksin saat ini diharapkan dapat melindungi terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian akibat infeksi varian Omicron.
Namun, infeksi terobosan pada orang yang divaksinasi lengkap kemungkinan akan terjadi.

Dengan varian lain, seperti Delta, vaksin tetap efektif mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian.

Kemunculan Omicron baru-baru ini semakin menekankan pentingnya vaksinasi dan booster.

Baca Juga: Siap Bersaing di Capres 2024, Ridwan Kamil: Bismillah, Kalau Pintunya Ketutup Ya Nggak Masalah

Perawatan

Para ilmuwan sedang bekerja untuk menentukan seberapa baik perawatan yang ada untuk dapat bekerja melawan Covid-19.
Berdasarkan susunan genetik Omicron yang berubah, beberapa perawatan cenderung tetap efektif sementara yang lain mungkin kurang efektif.

Alat untuk melawan Omicron

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melawan dan mencegah penularan Covid-19 varian Omicron, di antaranya:

- Vaksin

Vaksin tetap menjadi tindakan kesehatan masyarakat terbaik untuk melindungi orang dari penularan COVID-19, memperlambat penularan, dan mengurangi kemungkinan munculnya varian baru.

Baca Juga: Jelang Hadapi Bali United, Persib Dapat Kabar Buruk Sekaligus Kabar Baik

- Masker
Masker menawarkan perlindungan terhadap semua varian.

- Testing
Tes dapat memberi tahu seseorang apakah saat ini terinfeksi COVID-19 atau tidak.

Sampai informasi tentang risiko Omicron diketahui lebih banyak, penting bagi kita semua untuk menggunakan semua alat yang tersedia untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Kemkes

Tags

Terkini

Terpopuler