PR DEPOK – Baru-baru ini Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan komentar terkait pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang mengklaim bahwa para pengusaha menginginkan Pemilu 2024 diundur dan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperpanjang.
Moeldoko menyebutkan bahwa Bahlil Lahadalia pasti memiliki alasan kuat yang mendorongnya ingin agar Pemilu 2024 diundur.
Keinginan Bahlil Lahadalia agar Pemilu 2024 diundur disampaikannya saat acara rilis temuan dari survei Indikator Politik Indonesia.
Tanggapan Moeldoko kala itu kemudian dikomentari politisi Partai Demokrat Yan Harahap.
Yan Harahap meminta kepada seseorang yang disebutnya sebagai ‘begal partai’ untuk diam.
Sosok yang disebut Yan Harahap sebagai ‘begal partai’ diduga merupakan Moeldoko.
“Sudah, ‘begal partai’ diam aja sana di pojokan”
Baca Juga: Para Arkeolog di Spanyol Temukan Sisa-sisa Serangkaian Kuil Hercules yang Hilang
“Siapa pula yang percaya mulut begal?,” kata Yan Harahap melalui akun Twitter @YanHarahap seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com pada Rabu, 12 Januari 2022.
Sebagai informasi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebutkan bahwa Presiden Jokowi tetap pada sikap menghormati dua kali masa jabatan.
Keputusan ini sudah tertuang pada Pasal 7 UUD 1945 yakni memegang jabatan selama 5 tahun dan dapat dipilih lagi sekali pada jabatan yang sama.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan Vaksin Booster Gratis: Diberikan Mulai Hari ini
“Sikap Pak Presiden kan sudah jelas,” tutur Moeldoko seperti diberitakan sebelumnya.
Sementara terkait kemungkinan Bahlil akan diberikan teguran oleh Presiden Jokowi, Moeldoko mengaku tidak mengetahuinya.
“Ya tanya ke Pak Bahlil lah,” ujarnya.***