Masker dan Hand Sanitizer Paling Dicari di Pekanbaru setelah Virus Corona Merebak di Indonesia

2 Maret 2020, 20:16 WIB
MASKER solida. //Instagram/@solida.proteksi

PIKIRAN RAKYAT - Sejak munculnya kabar virus corona yang telah menjangkiti warga negara Indonesia asal Depok yang disampaikan langsung Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo membuat sebagian masyarakat cemas dengan hal tersebut.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, salah satu hal yang membuat cemas masyarakat adalah memburu alat medis untuk menghindari terinfeksi virus corona.

Menurut penurutan pegawai Apotek ASEAN, Ibnu, ada tiga peralatan medis yang paling banyak dicari oleh masyarakat di Kota Pekanbaru.

"Yang paling dicari pembeli yang pasti masker, lalu kedua termometer kemudian infrared dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan," kata Ibnu.

Baca Juga: 2 Warga Depok Terjangkit Virus Corona, Ganjar Pranowo: Jangan Panik, Tetap Beraktivitas Seperti Biasa 

Untuk diketahui ASEAN merupakan apotek terbesar di Kota Pekanbaru yang memiliki beberapa cabang.

Kini dikabarkan, apotek tersebut sudah mengalami kekurangan stok masker dan cairan pembersih tangan di beberapa cabangnya.

Dirinya mengaku sejak bulan Februari permintaan masker medis sudah sangat tinggi. Harga jualnya pun otomatis meningkat dua kali lipat dari harga normalnya hanya Rp 20.000 per kotak dengan jumlah isi 50 helai.

Ditambah setelah Jokowi telah mengabarkan kasus pertama yang dialami WN Indonesia asal Depok terinfeksi virus corona siang tadi, sontak permintaan masker lebih meningkat dari sebelumnya.

Baca Juga: Virus Corona Terkonfirmasi di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Tak Ada Bukti Virus Muncul Pertama Kali di Depok 

Diketahui, kini hampir semua apotek di Pekanbaru telah kehabisan ketersediaan stok masker.

"Sejak sebulan lalu sudah habis, kita sudah minta ke suplier tapi kosong juga," katanya.

Ia mengatakan apotek kini juga kehabisan stok "hand sanitizer". Kalaupun ada harganya sudah naik karena meningkatnya permintaan.

"Harga hand sanitizer Rp37.000 untuk botol isi 500 mililiter, sekarang jadi Rp 41.000. Itu pun habis sejak bulan lalu," katanya.

Stok yang masih ada kini hanya termometer dengan infrared, ujarnya.

Baca Juga: Baru Saja Dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin Dikabarkan Terinfeksi Virus Corona, Cek Faktanya 

Seorang warga Pekanbaru bernama Siti Halimah (23), mengatakan tidak bisa membeli masker untuk saudaranya. Ia mengatakan sudah seminggu terakhir berkeliling ke sejumlah apotek, namun hasilnya nihil.

"Kawan saya cerita banyak yang terpaksa memesan masker sampai ke Padang, tapi harganya juga mahal karena hampir Rp 200 ribu per kotak isi 50 lembar," kata Siti.

Meski tidak mendapatkan masker, namun ia mengaku tidak panik karena sudah mendapatkan cukup informasi untuk mencegah penularan virus corona dari media massa.

"Ibu dan bapak di rumah juga belum panik ketika tahu keadaan di Indonesia corona sudah masuk. Ya, kita tetap jaga kesehatan, jaga pola makan terutama untuk orang tua dan hindari tempat-tempat keramaian," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler