Satu PDP Meninggal Dunia, Dirut RSPI Sulianto Saroso: Bukan karena Corona, Pasien Miliki Riwayat Hipertensi

6 Maret 2020, 20:29 WIB
DIREKTUR Utama RSPI Sulianto Saroso, Syahril saat mengabarkan kondisi terkini dua warga asal Depok di Istana Kepresidenan.* /Antara / Rangga Pandu Asmara Jingga/

PIKIRAN RAKYAT - Setelah munculnya kabar dua warga asal Depok terinfeksi virus Corona muncul beberapa pasien dalam pengawasan terkait virus corona.

Diketahui total 9 pasien dalam pengawasan tersebut mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso.

Kesembilan pasien dalam pengawasan tersebut tujuah di antaranya memiliki kontak langsung dengan dua pasien positif virus corona.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, satu dari sembilan pasien dalam pengawasan dikabarkan meninggal dunia diduga karena virus Corona. Kabar tersebut disampaikan langsung Direktur Utama RSPI Sulianto Saroso, Mohammad Syahril.

Baca Juga: Ada Lebih 70 Ribu Penumpang Setiap Harinya, KAI Sosialisasikan Virus Corona di Stasiun Depok-Bogor 

Dirinya mengatakan pasien yang meninggal memang kondisinya tidak baik harus menggunakan ventilator.

Lebih lanjut, Syahril mengatakan korban saat dirujuk dari Rumah Sakit Swasta ke RSPI Sulianto Saroso pada Rabu 4 Maret lalu, pasien tersebut memiliki riwayat hipertensi dan telah menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.

Setibanya di RSPI Sulianto Saroso pasien tersebut langsung dibawa ke ruang khusus isolasi berisikan ventilator karena kondisinya yang baik saat dirujuk.

Diketahui korban yang meninggal adalah seorang perempuan berusia 65 tahun yang sudah sepekan lamanya dirawat di RS Swasta. Dan juga pasien diduga memiliki komplikasi penyakit lainnya.

Baca Juga: Gisel dan Tyas Mirasih Diperiksa sebagai Saksi Terkait Kasus Carding 

Syahril menambahkan alasan korban termasuk kategori pasien dalam pengawasan karena diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Singapura. Namun dirinya meyakini bahwa pasien tidak melakukan kontak langsung dua warga Indonesia yang positif virus Corona.

"Dia menjenguk anaknya yang ada di Singapura. Bukan karena kontak dengan yang positif," kata Syahril.

Pasien meninggal dunia tersebut kini sudah dimakamkan oleh keluarganya setelah sebelumnya pihak medis RSPI memberikan alat-alat khusus sehingga tidak akan menularkan penyakit.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler