PR DEPOK - Polemik ucapan Arteria Dahlan yang dinilai menyakiti masyarakat Sunda masih terus bergulir.
Sempat bermunculan baliho di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung yang bertuliskan 'Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda'.
Kekesalan masyarakat, khususnya orang Sunda ini bermula saat Arteria Dahlan mendesak Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mencopot Kepala Kejaksaan Tinggi atau Kajati yang menggunakan Bahasa Sunda saat rapat.
Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar DTKS Kemensos Online 2022 agar Dapat Bansos PKH atau BPNT Kartu Sembako
Sontak hal ini memancing amarah warga Sunda yang merasa tersinggung dengan ucapan politikus PDIP itu.
Terkait ucapan dan sikapnya yang dinilai telah menyakiti masyarakat Sunda itu, Arteria Dahlan pun telah meminta maaf.
Namun, nampaknya permintaan maaf Arteria ini belum cukup mengobati rasa kecewa masyarakat Sunda.
Baca Juga: Timnas Wanita Indonesia Digulung 18-0 oleh Australia, Netizen Sindir PSSI yang Enggan Tampilkan Skor
Bahkan, seorang pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai polemik Arteria ini bisa berpengaruh terhadap elektabilitas PDIP.
Menurut Jamiluddin Ritonga, sikap Arteria dapat memicu kemungkinan PDIP akan kehilangan suara di tanah Sunda.
Pasalnya, ia menilai masyarakat Indonesia cenderung akan menggeneralisir setiap perbuatan yang dilakukan oleh pihak tertentu.
Oleh karena itu, Jamiluddin menjelaskan bahwa jika ada seseorang yang bertindak blunder atau melakukan kesalahan, maka masyarakat akan mengaitkan hal tersebut dengan organisasi atau partai yang menaunginya.
Kemungkinan PDIP akan kehilangan suara dari orang Sunda ini turut dikomentari oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Said Didu menilai jika PDIP kehilangan suara dari pemilih di Jawa Barat, itu adalah hal yang bagus.
Baca Juga: 5 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan di Malam Hari, Bisa Memicu Sulit Tidur
"Bagus," katanya singkat, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @msaid_didu.
Sementara itu, sikap Arteria Dahlan ini juga sempat banjir kritik dari pejabat, politikus, hingga artis.
Mulai dari Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, hingga komedian Sule turut menyayangkan pernyataan Arteria Dahlan tentang Kajati yang memakai Bahasa Sunda saat rapat.***