Keracunan Makanan, 74 Orang di Lebak Harus Dirawat di Puskesmas

22 Januari 2022, 14:19 WIB
Ilustrasi. Akibat keracunan makanan, sebanyak 74 warga Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten, harus dilarikan ke Puskesmas. /Pixabay/derneuemann.

PR DEPOK - Sebanyak 74 orang warga Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten, harus dilarikan ke Puskesmas terdekat setelah menderita keracunan makanan.

Peristiwa keracunan makanan ini disebabkan oleh makanan yang disantap oleh warga saat acara syukuran sebuah toko bangunan di daerah setempat.

Dari peristiwa ini, sebanyak 74 orang dikabarkan mesti dirawat inap karena keracunan makanan setelah menyantap hidangan yang diberikan saat grand launching toko bangunan di daerah tersebut.

Baca Juga: Said Didu Prediksi Akhir Polemik Arteria Dahlan: yang akan Minta Maaf adalah Kajati yang Berbahasa Sundanya

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, 74 orang tersebut mengalami gejala, mual, muntah, pusing serta buang air besar yang tidak normal

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Puskesmas Cijaku Kabupaten Lebak, Sulistiyo, saat dihubungi di Lebak.

"Dari 74 warga yang menjalani rawat inap itu, di antaranya sampai pukul 11.30 WIB sebanyak 27 pasien sudah kembali ke rumah, sedangkan 47 pasien masih dalam perawatan dan observasi," katanya.

Baca Juga: 4 Cara Menurunkan Stres Secara Instan Menurut Penelitian, Salah Satunya Minum Air

Hingga hari Sabtu siang, sebanyak 27 orang sudah dipulangkan, dan sisanya masih menunggu kondisi mereka membaik.

Pihak Puskesmas Cijaku juga sudah mengirimkan sampel makanan yang disinyalir menjadi penyebab keracunan massal tersebut.

"Kami telah mengambil sampel makanan yang diduga menimbulkan keracunan ke laboratorium kesehatan daerah ( Labkesda) untuk mengetahui penyebab keracunan itu," kata Sulistiyo.

Baca Juga: Polemik Arteria Dahlan Kian Memanas, Said Didu: Dugaan Saya Kajati Berbahasa Sunda Akan Muncul Meminta Maaf

Kendati demikian, sampai berita ini ditulis belum ada kepastian bagaimana makanan yang dibagikan oleh pihak toko material itu bisa menyebabkan keracunan.

Sulistiyo mengaku masih menunggu hasil laboratorium daerah dikirim ke pihak Puskesmas.

"Kami belum menerima hasil dari laboratorium itu, sehingga tidak bisa menyimpulkan penyebab keracunan itu," katanya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron Masih Terus Meningkat, Kenali Tanda dan Gejalanya

Salah satu warga yang jadi korban keracunan makanan pun mengaku kondisinya telah membaik setelah dirawat di Puskesmas.

Pria bernama Rudi yang merupakan warga setempat, mengungkapkan bahwa kondisi kesehatannya membaik setelah sebelumnya mengalami pusing, mual dan muntah.

Ia berharap agar dirinya beserta keluarga diperbolehkan pulang ke rumah di Sabtu sore ini

"Kami berharap sore ini bisa pulang ke rumah," katanya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler