PR DEPOK - Kecelakaan maut di Balikpapan, Kalimantan Timur hingga kini masih menjadi sorotan publik.
Banyak pihak yang mempertanyakan mengapa sopir tidak banting setir ke kiri untuk meminimalisir korban.
Demi meminimalisir banyaknya dugaan yang tidak benar, Polda Kalimantan Timur lantas mengungkap alasan sebenarnya sopir truk tronton tak membanting stir.
Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Yusuf Sutjeo mengatakan, sang sopir truk panik di detik-detik jelang kecelakaan hingga tak terpikirkan untuk banting stir.
Selain panik, lanjutnya, sopir truk pun mengungkap alasannya karena faktor beban hingga 20 ton serta kontur jalan yang menurun membuat sulit dikontrol.
Alasan sopir truk tak membanting stir ini kemudian ditanggapi Aktivis Gerakan Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Ferry Koto.
Melalui akun Twitter pribadinya, @ferrykoto, dia menilai jika yang harus diungkap tidak hanya si sopir, tetapi juga perusahaan pemilik truk tronton tersebut.
"Apakah melakukan perawatan rutin dan tahu/tdk kondisi rem kendaraan?" kata Ferry Koto sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 22 Januari 2022.
Masih di cuitan yang sama, aktivis itu juga mengimbau agar polisi menyelidiki apakah kendaraan itu dicek uji kelayakannya oleh perusahaan sebelum beroperasi.
"Ini kalau mau korektif total," pungkas Ferry Koto pada akhir cuitannya.
Seperti dalam rekaman CCTV, terlihat jelas truk maut yang dikendarai tersangka berada di lajur kiri kendaraan yang di depannya lebih sedikit kendaraan.
Saat hilang kendali, alih-alih tetap melaju di lajur kiri, truk tronton justru berbelok ke kanan yang di depannya banyak motor dan mobil yang sedang menunggu lampu merah di Simpang Rapak.
Baca Juga: 'Kinan' Asli Ungkap Kisah Layangan Putus yang Sebenarnya, Mommy ASF: Tidak Ada Perselingkuhan
Dari kejadian tersebut, setidaknya empat orang tewas, empat orang luka berat, dan 26 orang luka ringan.***