Tanggapi Keputusan Belva Devara, DPR: Orang Berkata, Ia Mundur untuk Maju Triliunan Rupiah

22 April 2020, 11:10 WIB
WAKIL Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menilai pengunduran diri Adhamas Belva Devara CEO Ruangguru dari jabatan sebagai Staf Khusus Presiden tidak hilangkan polemik.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Adhamas Belva Syah Devara tak henti-hentinya disoroti oleh publik. Terutama setelah rekannya di Stafsus Milenial Presiden berbuat kesalahan fatal yaitu Andi Taufan Gurunda, yang meminta para camat untuk menggunakan jasa perusahaannya dengan kop Sekretaris Negara.

Namun publik pun juga menyoroti kasus yang sama terkait polemik penunjukan Skill Academy dari Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja.

Ruangguru adalah bisnis yang telah dibangun oleh Belva Devara sebelum ia ditunjuk sebagai salah satu Staf Khusus Presiden. Hingga publik mengkhawatirkan adanya konflik kepentingan saat ditunjuknya Ruangguru dalam mega proyek Rp 5,6 triliun dari Kartu Prakerja.

Baca Juga: Penerima Bansos Belum Merata, Mohammad Idris Minta Warga Memaklumi 

Sejak pandemi virus corona atau Covid-19 melanda Indonesia, kinerja staf khusus termasuk Adhamas Belva disoroti dan dipertanyakan publik.

Tak sedikit yang menuntut aksi nyata para stafsus sembari menggiring nominal gaji bulanan mereka yang tidak sedikit. Meski sudah berusaha menyampaikan ke publik, bahwa sebagian gajinya sebagai stafsus telah disumbangkan untuk penanganan Covid-19, namun itu saja tidak cukup.

Polemik ini memuncak pada pro-kontra pemilihan Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja. Hingga, Selasa 21 April 2020, melalui akun instagramnya, Belva menyampaikan informasi terkait pengunduran dirinya sebagai Staf Khusus Presiden.

Melihat aksi Belva, Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay turut menanggapi keputusan Belva di tengah kondisi negara yang cukup genting.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber: Meski di Rumah, Keutamaan Ibadah Ramadhan Tetap Sempurna 

Secara terang-terangan, Saleh menilai bahwa keputusan Belva mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo belum tentu menghilangkan polemik.

"Masalahnya, polemik itu sendiri muncul sebagai respons terhadap pemilihan Ruangguru yang ditunjuk sebagai mitra pelaksana Kartu Prakerja," kata Saleh pada Selasa 21 April 2020 sebagaimana dilaporkan Antara.

Saleh melihat penilaian masyarakat terhadap penunjukan Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja adalah dianggap tidak pantas dan terkesan tidak objektif.

Sementara Saleh sendiri menanggapi bahwa penilaian demikian dari masyarakat wajar adanya sebab pada saat Ruangguru ditunjuk sebagai mitra, Belva, sang CEO masih berstatus aktif sebagai Staf Khusus Presiden.

Baca Juga: Mudik Resmi Dilarang, DPR Minta Kemenhub Segera Perjelas Protokolnya 

"Kalau mundur seperti ini, bisa jadi orang malah menyangka bahwa ada sesuatu yang tidak wajar, bahkan ketidakwajaran itu ditunjukkan sikap Belva sendiri," kata Saleh.

Buktinya tidak wajar, lanjut dia, Belva mengundurkan diri. Kalau semua sesuai dengan aturan, kan tidak perlu mengundurkan diri.

"Ada teman yang bilang, sayang sekali dia mundur, katanya, kalaupun mundur, tetap saja polemik tidak selesai. Bahkan, orang akan mengatakan bahwa dia hanya mundur beberapa langkah untuk maju triliunan langkah," ujar Saleh.

Saleh juga kembali menilai pandangan publik terhadap posisi Belva sebagai Staf Khusus Presiden. Menurutnya, sejak awal masyarakat tidak mempermasalahkan posisi dia di kursi pemerintahan.

Baca Juga: Cek Fakta: Kabar Polri Akan Gelar Operasi Ketupat untuk Sambut Mudik 2020, Simak Faktanya 

Namun, yang menjadi soal bagi publik adalah penunjukan perusahaan Belva sebagai mitra Kartu Prakerja.

"Saya menghargi keputusan mundurnya Belva sebagai Staf Khusus Kepresidenan. Permohonan pengunduran diri itu adalah haknya, dalam hal ini, Presiden telah memberikan persetujuan atas permohonan mundur tersebut," tutur dia.

Sementara, Belva sendiri mengakui bahwa pengunduran dirinya dipicu oleh keikutsertaan perusahaan miliknya, Ruangguru, dalam program Kartu Prakerja yang mendapat kritik dari masyarakat.

Dia menjelaskan bahwa proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan dengan aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler