PR DEPOK - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief memberikan tanggapannya soal masalah kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya, Ali Syarief tampak menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan mengganti minyak goreng dengan pasir.
Ali Syarief menyebut pasir goreng lebih sehat dibandingkan minyak goreng, yang kini langka dicari oleh masyarakat.
Baca Juga: Achmad Jufriyanto Optimis Persib Berpeluang Juara Liga 1 Musim Ini
Pernyataan itu disampaikan sesuai dengan video yang disematkannya, yakni menampilkan ibu-ibu yang sedang menggoreng kerupuk dengan menggunakan pasir.
"Pasir Goreng Lbh Sehat @jokowi," kata Ali Syarief seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @alisyarief pada Sabtu, 19 Februari 2022.
Sindiran tersebut merupakan bentuk kritik yang disampaikan Ali Syarief terhadap pemerintah.
Sebab dalam pernyataan-pernyataan sebelumnya, ia juga tampak tak habis pikir dengan fenomena kelangkaan minyak goreng yang baru terjadi sekarang.
Saking langkanya, masyarakat kini harus rela mengantre panjang untuk bisa membeli minyak goreng.
"Ada terekam dalam sejarah kita, beli minyak goreng harus antri?," ujarnya.
Kejadian itu lantas membuat Ali Syarief merasa miris, lantaran kelangkaan minyak terjadi di tengah kondisi kebun sawit di Indonesia begitu luas di Indonesia.
"Rasanya baru saat ini, justru pd saat Indonesia, dikenal kebun sawitnya terluas dimuka bumi ini," tutur Ali Syarief menambahkan.
Sebagaimana diketahui bersama, naiknya harga minyak goreng belakangan ini mengakibatkan terjadinya kelangkaan.
Meski pemerintah telah berupaya menurunkan harga eceran kemasan minyak goreng, tetapi masyarakat justru kesulitan mendapatkannya.
Kendati demikian, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi tengah berupaya memastikan agar masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng, dengan harga terjangkau.
Hal itu dilakukan dengan cara memerintahkan Tim Kementerian Perdagangan untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh provinsi.
"Saya telah memerintahkan Tim Kemendag untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh provinsi agar tidak ada lagi kendala dan hambatan distribusi minyak goreng yang ditemui di lapangan, dan pasokan minyak goreng dengan harga terjangkau dapat tersedia untuk masyarakat," kata Mendag Muhammad Lutfi dilansir dari Antara.***