Apa Itu Itikaf dan Apa Saja Syaratnya? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini

19 April 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi itikaf di bulan Ramadhan. /Pixabay/chiplanay.

PR DEPOK – Apa itu itikaf? Lalu, apa saja syarat melakukan itikaf di bulan Ramadhan? Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Sebagai informasi, itikaf adalah kegiatan ibadah sunah yang biasa dijalankan Rasulullah di masjid, yang sangat dianjurkan dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Itikaf sebenarnya bukan hanya bisa dilakukan di bulan Ramadhan saja. Akan tetapi, paling utama (paling afdhal) jika dilaksanakan pada waktu tersebut.

Pasalnya, itikaf di bulan Ramadhan bisa juga disebut sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan dosa dari dalam hati si pengamal.

Baca Juga: Kapan Pencairan THR dan Gaji ke-13 PNS hingga Pensiunan 2022? Simak Penjelasan Menkeu Sri Mulyani

Itikaf sendiri memiliki arti benerti atau berdiam di dalam masjid, dengan syarat-syarat tertentu, yang semata-mata untuk niat beribadah kepada Allah SWT.

Namun jika menurut bahasa, itikaf berasal dari kata ‘akafa’ yang memiliki makna ‘memenjarakan’ dan menyibukan diri dengan beribadah seperti salat, dzikir, maupun membaca kitab Alquran.

Sebelum melakukan itikaf, penting bagi kita untuk mengetahui syarat dan rukunnya terlebih dahulu, antara lain sebagai berikut:

Pertama, niat, dalam itikaf harus ada niat sehingga orang yang melakukannya paham apa yang harus dilakukan. Bahkan jangan sampai melamun, dan pikiran kosong.

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1047: Pertarungan Final Luffy dan Kaido, Onigashima Akhirnya Jatuh?

Kedua, diam di dalam masjid dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang beritikaf. Sebagaimana firman Allah SWT.

Ketiga, Orang yang melakukan itikaf harus muslim, berakal, suci dari hadas besar (ada pendapat yang mengatakan bahwa hadas kecil juga membatalkan itikaf), dan harus di masjid.

Terakhir, itikaf sangatlah dianjurkan dilakukan pada sepuluh malam terakhir di Bulan Ramadhan, karena dimaksudkan untuk mencari malam lailatul qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Hal ini pun telah diajarkan oleh Nabi Saw. sebagaimana yang pernah disampaikan oleh istrinya, Aisyah ra:

Baca Juga: Apakah THR PNS 2022 Cair Hari Ini? Catat Tanggalnya, Ini Penjelasan Menkeu Sri Mulyani

“Bahwasannya Nabi saw. selalu beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai Allah memanggilnya, kemudian istri-istrinya meneruskan itikafnya setelah itu,”(Muttafaqun ‘alaih)

Di dalam hadis tersebut, juga mengindikasikan dibolehkannya bagi perempuan untuk beriktikaf. Karena digambarkan bahwa para istri Nabi Saw. melakukan itikaf sepeninggal Nabi Saw.

Namun, di dalam kitab Ibanatul Ahkam syarh Bulughil Maram karya Sulaiman An Nuri dan Alawi Abbas al Maliki disebutkan bahwa, dibolehkannya itikaf bagi perempuan di dalam masjid dengan syarat telah mendapatkan izin dari suami dan terhindar dari fitnah.

Baca Juga: Berapa Nominal Bantuan BPNT 2022? Simak Penjelasan Serta Syarat Menjadi Penerima

Ibnu Mundzir dan ulama lainnya sebagaimana yang telah dikutip oleh imam Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari ketika mensyarahi hadis tersebut mengatakan bahwa, perempuan tidak boleh itikaf jika tidak meminta izin kepada suaminya. Jika perempuan tersebut beritikaf tanpa meminta izin, maka suaminya boleh menyuruhnya keluar dari itikaf.

Demikianlah penjelasan mengenai itikaf. Ditegaskan kembali, itikaf ini hukumnya sunah dan tidak harus dilaksanakan pada bulan Ramadhan, boleh dilakukan pada bulan apa saja, yang penting orang yang melakukannya memahami apa itu itikaf.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler