PR DEPOK – Presiden RI Joko Widodo baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari unggahan akun Instagram @jokowi pada 13 Mei 2022 Presiden Jokowi mengatakan bahwa dirinya dan para pimpinan ASEAN bertemu dengan banyak pengusaha.
“Bersama sejumlah pemimpin negara ASEAN saya bertemu dengan para pengusaha Amerika Serikat (AS) di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC, kemarin,” kata Jokowi.
Dia mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, sejumlah pejabat penting negara di sana turut hadir juga.
“Di antara yang hadir adalah Menteri Perdagangan AS Gina Raimando, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry, dan Pimpinan perusahaan AS seperti Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, Marriot International, dan lainnya,” ujarnya.
Menyoal pertemuan itu, kata Jokowi, tidak hanya berbicara soal posisi ASEAN saja. Namun, hal lain pun turut dibicarakan.
Dia mengatakan bahwa potensi kekuatan Indonesia dari berbagai sektor pun tak luput jadi topik pembicaraan.
Baca Juga: Info Loker Terbaru Mei 2022, RANS Buka Empat Lowongan, Salah Satunya Animator
“Selain berbicara dari sisi ASEAN, saya juga menekankan potensi kekuatan Indonesia dalam penyediaan bahan baku industri, penyediaan energi hijau, dan ekonomi digital,” tutur Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan hasil bijih nikel terbesar di dunia.
Tak hanya itu, dia juga menerangkan bahwa industri baja dan besi di Indonesia saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Baca Juga: Info Loker Terbaru Mei 2022, RANS Buka Empat Lowongan, Salah Satunya Animator
“Sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia berkembang pesat dalam industri besi dan baja,” katanya.
Lebih lanjut, kata Jokowi, Indonesia juga memiliki hasil tambang yang cukup potensial.
“Indonesia kaya akan tambang seperti tembaga dan bauksit untuk alumunium, juga memiliki potensi besar energi hijau. Saya mengundang pelaku bisnis Amerika untuk berinvestasi di Indonesia,” ujarnya.
***