PR DEPOK – Kasus pembunuhan Brigadir J seakan masih simpang siur tentang kepastian jumlah penembaknya.
Hal ini bisa dilihat dari keterangan antara Ferdy Sambo dengan Bharada Richard Eliezer.
Komnas HAM memberi penjelasan tentang alasan diduga penembak Brigadir J lebih dari satu orang.
Baca Juga: Bharada E Bongkar Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News, Komnas HAM memberi penjelasan terkait tentang dugaan penembak Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J berjumlah tiga orang.
Pernyataan tersebut harus dilihat satu kesatuan utuh.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan dalam kasus ini penyidik harus memastikan sosok penembak Brigadir J yang sebenarnya.
Hal tersebut penting untuk diketahui mengingat keterangan antara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Irjen Ferdy Sambo berbeda.
"Poinnya adalah penyidik memastikan siapa penembak Yosua? Antara FS dan Bharada E terjadi perbedaan keterangan. Bharada E bilang yang menembak adalah dirinya dan FS"
"Sebaliknya FS mengatakan hanya Bharada E, dia hanya menyuruh menembak," kata Taufan.
Baca Juga: Diwarnai Faktor Keberuntungan, Chelsea Kalahkan West Ham United dengan skor Tipis 2-1
Menurut Taufan, pengungkapan tersebut harus didukung dengan bukti-bukti yang kuat mencakup satu orang, dua orang, atau bahkan tiga orang yang menembak Brigadir J.
Hingga saat ini pembunuhan Brigadir J masih misteri dan belum bisa dipastikan.
Selain didasari diameter lubang tembakan di tubuh Brigadir J serta uji balistik, Taufan juga mengungkapkan adanya alasan lain yaitu perbedaan keterangan Ferdy Sambo sebagai otak pembunuhan Brigadir J, dengan Bharada E yang diperintahkan untuk menembak.
Baca Juga: Kondisi Terkini Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Usai Terpapar Covid-19
Diketahui, Ferdy Sambo masih ngotot mengakui yang menembak Brigadir J adalah Bharada E.
Namun, kemudian Bharada E juga mengakui ada orang lain lagi yang menembak Brigadir J selain dirinya.***