Siap-siap! 3 November 2022 Matahari akan Terbit Lebih Awal, Berikut Penjelasan LAPAN

1 November 2022, 16:40 WIB
Ilustrasi. Simak penjelasan LAPAN soal waktu terbit Matahari lebih awal. /Pexels

PR DEPOK – Hampir di seluruh wilayah Indonesia akan mengalami fenomena tengah hari lebih awal atau matahari terbit lebih cepat yang akan terjadi pada Kamis, 3 November 2022.

Ya, fenomena tengah hari lebih awal atau matahari terbit lebih awal, terjadi setiap tanggal 3 November dan akan terjadi dihampir seluruh wilayah Indonesia.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) menyebut, setiap tanggal 3 November, perata waktu akan lebih besar sehingga matahari akan transit atau terbit lebih cepat dari hari-hari biasanya.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja di Situs Resmi www.prakerja.go.id, Penuhi Persyaratan Berikut Ini

Fenomena tengah hari lebih awal atau matahari terbit lebih awal ini, menurut LAPAN, akan terjadi satu kali dalam setahun.

Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Andi Pangerang menuturkan, fenomena tengah hari lebih awal ini akan menyebabkan waktu matahari terbit akan lebih cepat.

Menurut Andi, bagi umat muslim, fenomena ini akan membuat jadwal salah duha, maupun waktu subuh akan lebih cepat, terutama di wilayah Indonesia bagian selatan.

Baca Juga: Benjamin Netanyahu akan Maju dalam Pemilu Israel, Ingin Kembali Berkuasa?

“Selain itu, waktu magrib dan isya juga akan lebih cepat, terutama di wilayah bagian Utara Indonesia,” kata Andi sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Instagram @LAPAN_ri pada Selasa, 1 November 2022.

Dalam penjelasannya, fenomena tengah hari lebih awal atau matahari terbit lebih cepat terjadi karena terjadinya perata waktu lebih cepat yang dipengaruhi dua faktor.

Faktor pertama, adalah kemiringan sumbu bumi di mana menjauhi titik seimbang menuju simpangan maksimumnya (September-Desember dan Maret-Juni).

Baca Juga: 1 November Bertepatan dengan Hari Berdirinya Klub Sepak Bola Juventus, Berikut Sejarahnya

Sehingga, masa transit matahari akan lebih cepat. Sedangkan saat kemiringan sumbu bumi menjauhi titik seimbang maksimum menuju titik setimpang (Juni-September dan Desember-Maret), transit matahari akan lebih lambat.

Faktor kedua, adalah kelontongan orbit bumi yang tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran sempurna, tapi berbentuk elips dengan kelonjongan 1/60.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Instagram @lapan.ri

Tags

Terkini

Terpopuler