PR DEPOK - Terjadi pembunuhan terhadap seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Padang, Sumatera Barat.
Siswi SMP tersebut dibunuh oleh teman dekatnya berinisial AJ dan dikubur di sebuah rumah kosong.
Sebelum siswa SMP itu dibunuh, AJ memperkosanya di rumah kosong Nagari Singgalang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Ini Jadwal Libur Awal Puasa Ramadhan 2023 untuk Anak Sekolah
Motif pembunuhan korban oleh AJ karena pelaku takut korban hamil.
Menanggapi kabar kriminal tersebut, sosiolog dari Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat Erianjoni mengatakan bahwa kejahatan pemerkosaan dan pembunuhan tersebut merupakan akibat dari minimnya pengetahuan pelaku soal seksualitas.
"Saya melihatnya pengetahuan dia (pelaku) tentang seks ini sangat minim," kata Sosiolog UNP Erianjoni dikutip oleh PikiranRakyat.Depok.com dari ANTARA, Senin, 20 Maret 2023.
Baca Juga: Link Live Streaming BRI Liga 1 Persib vs Dewa United Senin 20 Maret 2023, Lengkap dengan Preview
Menurut Erianjoni minimnya pengetahuan seksualitas pelaku terlihat dalam tindakan gegabahnya yaitu membunuh siswi SMP Padang karena takut korban hamil.
Peristiwa pembunuhan dengan melibatkan anak-anak menjadi tamparan keras bagi setiap orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap keluarga.
Secara khusus, para orang tua harus memantau relasi pertemanan anak di dalam media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan sebagainya karena personalitas seseorang di dalamnya cenderung samar-samar.
Baca Juga: Kabar Duka! Pebulutangkis Muda Indonesia Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia
Oleh sebab itu, untuk mengawasi anak perlu ada sinergi antara orang tua dengan pihak sekolah untuk mendidik anak secara tegas.
Sayangnya, menurut Erianjoni kerap terjadi perbedaan pendapat antara pihak sekolah dengan keluarga sehingga ada perbedaan keras antara sekolah dengan orang tua murid.
Selain sekolah dan keluarga, lingkungan masyarakat juga penting terlibat dalam mendidik anak-anak dewasa ini. sinergitas ketiganya menjadi penting dalam pengembangan pendidikan anak.***