Meski Alami Kerugian Rp11,13 Triliun, Pertamina Optimis Kinerjanya Bisa Positif pada Akhir 2020

25 Agustus 2020, 15:01 WIB
logo Pertamina.* /

PR DEPOK - PT Pertamina (Persero) pada Semester I-2020 mengalami kerugian hingga mencapai Rp11,13 triliun dan tak sedikit pihak melontarkan cibiran kepada Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di media sosial Twitter, Senin 24 Agustus 2020. 

Meski demikian, pihak Pertamina tetap optimis mampu menjaga operasional perusahaan serta ketahanan energi nasional. Bahkan manajemen meyakini mampu mencapai target kinerja yang positif pada akhir tahun 2020 nanti. 

Optimisme tersebut dilontarkan oleh VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman dalam keterangan resminya, Selasa 25 Agustus 2020.

Baca Juga: Target Kemenkominfo: Pasok Jaringan 4G ke 12.000 Desa di Indonesia dalam Dua Tahun

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Fajriyah Usman mengakui bahwa kinerjanya di semester I-2020 kurang mengembirakan lantaran pihaknya mengalami kerugian. 

Hal itu terjadi, kata dia, jarena perseroan mengalami triple shock yakni penurunan harga minyah mentah dunia, penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri serta pergerakan nilai tukar dolar yang berdampak pada rupiah sehingga terjadi selisih kurs yang cukup signifikan. 

"Pandemi COVID-19 dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina. dengan penurunan demand, depresiasi rupiah, dan crude price yang berfluktuasi yang sangat tajam, hal itu membuat kinerja keuangan kita sangat terdampak," ucap dia.

Lebih lanjut kata dia, penurunan demand tersebut terlihat pada konsumsi BBM secara nasional hingga Juni 2020 hanya sekitar 117 ribu kilo liter per hari atau mengalami penurunan sebesar 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang tercatat 135 ribu kilo liter per hari. 

Baca Juga: Gelar Pembinaan Jelang Lomba MTQ, Kemenag Targetkan Kontingen Depok Juara, Lolos ke Tingkat Nasional

Bahkan, ucap Fajriyah Usman, penurunan demand pun terjadi sebanyak 50 persen hingga 60 persen di beberapa kota besar di Indonesia yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Lebih lanjut Fajriyah Usman menambahkan, optimisme Pertamina untuk mencapai kinerja positif pada laba operasi Juni 2020 sebesar 433 juta dolar AS atau sekitar Rp6,3 miliar dan EBITDA 2,61 miliar dolar AS (Rp38,3 miliar) yang menunjukkan kegiatan operasional Pertamina tetap berjalan dengan baik.

"Namun, Pertamina optimis sampai akhir tahun akan ada pergerakan positif sehingga diproyeksikan laba juga akan positif. Mengingat perlahan harga minyak dunia sudah mulai naik dan juga konsumsi BBM baik industri maupun retail juga semakin meningkat," ujar dia.

Untuk itu, lanjut Fajriyah, Pertamina telah melakukan sejumlah inisiatif untuk perbaikan internal dengan tetap melakukan penghematan sampai 30 persen. Tak hanya itu, Pertamina juga melakukan skala prioritas rencana investasi, renegosiasi kontrak eksisting serta refinancing untuk mendapatkan biaya bunga yang lebih kompetitif.

Baca Juga: Masjid Bersejarah di Afrika Selatan Terbakar, Hanguskan Tiga Bangunan Lain Didekatnya

"Pertamina juga terus meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sehingga menurunkan tekanan kurs dan bisa menekan biaya secara umum,” katanya.

Menurut dia, kendati perusahaan mengalami rugi bersih pada semester 1 2020 dibandingan dengan periode yang sama tahun lalu, Pertamina tetap memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat agar pergerakan ekonomi nasional tetap terjaga.

"Meski demand turun, seluruh proses bisnis Pertamina berjalan dengan normal. SPBU tetap beroperasi, pendistribusian BBM dan LPG juga tetap terjaga baik, kami memprioritaskan ketersediaan energi bagi rakyat," ujarnya.

Fajriyah Usman menjelaskan , bahwa pertamina tetap akan menjalankan prosedur proyek strategis nasional di sektor hulu seperti Jambaran Tiung Biru (JTB), tetap melakukan pengeboran sumur migas yang sudah berjalan serta terus menuntaskan megaproyek RDMP dan GRR untuk membangun ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Baca Juga: Rencana Dibuka 1 September, Bali Putuskan Tunda Kedatangan Turis Mancanegara, Berdayakan Turis Lokal

"Secara total produksi minyak dan gas bumi Pertamina Group baik untuk aset domestik maupun internasional mencapai 884,1 MBOEPD (ribu barel setara minyak per hari). Bahkan beberapa anak perusahaan hulu Pertamina pun mencatat kinerja positif dengan capaian target produksi sesuai target," ucap Fajriyah Usman.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler