Jelang Musim Pancaroba, Masyarakat Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan

24 September 2020, 11:41 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem. /PIXABAY/Oimheidi

PR DEPOK - Memasuki musim penghujan, akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Indra Permanajati di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Kamis, 24 September 2020 mengingatkan masyarakat akan pentingnya melakukan upaya mitigasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi pada saat pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Ia menambahkan terutama pada masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.

"Masyarakat perlu mewaspadai bencana hidrometeorologi saat musim peralihan, terutama mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Baca Juga: Larang Gelar Konser Saat Pilkada Serentak 2020, KPU Beberkan Aturan dan Sanksi Tegas

Lebih lanjut, menurut pria yang juga menjabat sebagai koordinator bidang bencana geologi Pusat Mitigasi (Pusmit) Universitas Jenderal Soedirman tersebut menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang dipengaruhi oleh fluktuasi keberadaan air yang ada di dalamnya termasuk curah hujan.

Indra Permanajati juga mengatakan bahwa bencana tersebut dapat meliputi banjir, tanah longsor, angin kencang dan sebagainya yang bisa dipengaruhi oleh perubahan musim.

Indra pun menilai bahwa untuk menyikapi perubahan musim masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan dengan curah hujan sedang hingga tinggi dengan intensitas yang lama.

Baca Juga: Merasa Keberatan dengan Tuntutan Jaksa, Aktor Dwi Sasono Ajukan Pledoi

Selain itu, pria yang juga tergabung dalam Ahli Kebencanaan Indonesia mengimbau agar pemerintah meningkatkan kesiapsiagaan dan upaya mitigasi terhadap bencana terus disosialisasikan.

"Kesiapsiagaan terhadap bencana dan upaya mitigasi bencana harus terus disosialisasikan kepada seluruh masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Indra menambahkan bahwa sosialisasi akan pentingnya upaya mitigasi atau pengurangan dampak risiko bencana perlu digencarkan guna membangun kesadaran dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya bencana.

Baca Juga: KPU Tetapkan Larangan Penyelenggaran Konser Musik dalam Kegiatan Kampanye Pilkada Serentak 2020

Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Jawa Tengah Setyoajie Prayoedhie mengimbau seluruh masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan cuaca ekstrem yang akan melanda saat musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan beberapa wilayah yang harus bersiap siaga yakni Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga serta wilayah lainnya di Provinsi Jawa Tengah.

"Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga dan kabupaten lain di Jawa Tengah pada saat ini mulai memasuki musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan sehingga perlu diwaspadai kemungkinan cuaca ekstrem," ucapnya.

Baca Juga: Jam Iklim Prediksi Usia Bumi Tinggal 7 Tahun Lagi, NASA: Akan Ada Gelombang Panas Ekstrem

Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo dan sekitarnya diprakirakan akan memasuki awal musim hujan pada dasarian pertama bulan Oktober 2020.

"Sekarang ini peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, sementara awal musim hujan paling awal dasarian pertama bulan Oktober, meliputi sebagian besar Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga dan Wonosobo. Selain itu sebagian Banyumas dan Magelang serta beberapa wilayah di Jawa Tengah lainnya," lanjutnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa saat musim pancaroba, pihaknya mengingatkan warga untuk tetap mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dalam durasi pendek maupun panjang yang disertai angin kencang dan petir.

Baca Juga: Gagal Gabung dengan Juventus, Luis Suarez Resmi Berlabuh di Atletico Madrid

Ia pun menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemutakhiran data untuk menginformasikan kondisi cuaca terkini kepada masyarakat.

"Masyarakat juga dapat mengakses media sosial yang kami miliki untuk mengetahui prakiraan cuaca terkini," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler