Menag Soroti Pentingnya Introspeksi dan Toleransi dalam Perayaan Nyepi dan Ramadhan 2024

10 Maret 2024, 09:53 WIB
Menag Soroti Pentingnya Introspeksi dan Toleransi dalam Perayaan Nyepi dan Ramadhan /kemenag.go.id

PR DEPOK - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 yang bertepatan dengan awal Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi bukan hanya sekedar peristiwa kalender, tetapi juga kesempatan istimewa untuk merenung dan saling menghormati ritual serta tradisi.

Dalam Catur Brata Penyepian, umat Hindu diundang untuk merenung dan melakukan kontemplasi. Sementara itu, bagi umat Islam, bulan Ramadhan adalah momen yang sangat baik untuk muhasabah dan introspeksi. Jadi, keduanya sebenarnya memiliki makna yang sama dalam hal introspeksi diri.

"Catur Brata Penyepian, waktu tepat untuk umat Hindu melakukan kontemplasi. Puasa Ramadhan juga sangat baik untuk muhasabah bagi umat Islam. Jadi, keduanya adalah momentum introspeksi," ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Minggu.

Baca Juga: Insiden Pilot Tertidur: Batik Air Ambil Langkah Tegas dan Komitmen Keselamatan Penerbangan

Momentum Nyepi dan Bulan Puasa Ramadhan dalam Perspektif Keberagaman

Perayaan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 tidak hanya menjadi momen yang sakral bagi umat Hindu, tetapi juga menjadi saat yang istimewa bagi umat Islam yang merayakan bulan puasa Ramadhan.

Dalam menyambut Nyepi, umat Hindu melakukan Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh, sementara umat Islam memulai bulan puasa dengan Tarhib Ramadhan dan Qiyamul-Lail.

Baca Juga: Daftar Mudik Gratis Pemprov Banten Dibuka, Ini Kota Tujuan, Kuota, dan Syaratnya

Menurut Menteri Agama (Menag), kedua perayaan ini merupakan momentum yang sangat baik bagi umat Hindu dan Islam untuk melakukan introspeksi dan meningkatkan spiritualitas mereka.

"Saat Nyepi, umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan/bersenang-senang)," kata Menag.

Sementara itu, umat Islam selama bulan Ramadhan menjalani ibadah puasa sebagai bentuk pengendalian diri dan peningkatan kesadaran spiritual. Dalam suasana introspeksi seperti ini, sikap saling menghormati antarumat beragama sangatlah penting, mengingat adanya perbedaan dalam ekspresi keberagamaan.

Baca Juga: Tarako Pengisi Suara Chibi Maruko Chan Meninggal Dunia

"Mari saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing," kata dia.

Dengan demikian, semangat kerukunan antar umat beragama dapat terus terjaga, memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat yang multikultural seperti Indonesia.

Menag Minta Koordinasi Agar Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadhan Berjalan dengan Toleransi

Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadhan diperkirakan akan berlangsung pada waktu yang bersamaan. Menteri Agama (Menag) meminta Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) provinsi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengatur agar kedua acara tersebut tetap dapat berjalan dengan semangat toleransi.

Baca Juga: Pilot Batik Air Dibebastugaskan Gegara Tertidur 28 Menit saat Penerbangan

Menag mengapresiasi langkah Kanwil, FKUB, dan Forkopimda yang telah mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadhan sehingga keduanya tetap bisa berjalan dengan baik dan tertib dengan semangat toleransi.

"Saya mengapresiasi langkah Kanwil, FKUB, dan Forkopimda yang telah mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadhan, sehingga keduanya tetap bisa berjalan dengan baik dan tertib dengan semangat toleran," katanya.

Menag juga mengucapkan selamat merayakan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Dia berharap umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan.

"Selamat merayakan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Semoga umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan," ujar Menag.***

 

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler