World Water Forum ke-10 Digelar di Bali, Dihadiri Perwakilan Negara Sahabat

19 Mei 2024, 16:20 WIB
Upacara Segara Kerthi mengawali event WWF ke-10 di Bali digelar di Pulau Serangan, Sabtu 18 Mei 2024. /Antara/Dewa Ketut Sudiarta

PR DEPOK - World Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali akan menjadi momen bersejarah dengan dihasilkannya deklarasi tingkat menteri untuk pertama kalinya sejak forum ini pertama kali digelar di Maroko pada 1997.

Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat, menyatakan bahwa deklarasi tersebut akan dibuat dalam bentuk konsultasi, bukan melalui negosiasi.

Deklarasi ini, yang akan diresmikan pada 21 Mei, mencakup empat poin utama yang menjadi fokus Indonesia. Poin pertama adalah penetapan Hari Danau Sedunia (World Lake Day) melalui Sidang Majelis Umum PBB.

Baca Juga: 6 Opsi Rumah Makan di Depok yang Terkenal Nikmat, Berikut Alamatnya

Poin kedua adalah kesepakatan untuk membentuk Center of Excellence terkait isu-isu air dan perubahan iklim serta upaya resiliensinya. Usulan ini diajukan oleh Indonesia sebagai bentuk kontribusi terhadap penanganan masalah air dan perubahan iklim secara global.

Poin ketiga adalah pengelolaan sumber daya air secara terpadu, terutama di pulau-pulau kecil yang menjadi perhatian utama bagi Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Pengelolaan yang terpadu ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam penggunaan sumber daya air.

Poin keempat adalah warisan Indonesia dalam bentuk lebih dari 100 proyek nyata di bidang air yang telah dikurasi oleh berbagai kementerian dan lembaga.

Termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Luar Negeri, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca Juga: Rekomendasi 6 Mie Ayam Terenak di Bantul yang Sayang untuk Dilewatkan, Ini Lokasinya

Tri juga menyatakan bahwa pelaksanaan WWF 2024 ini sangat istimewa karena untuk pertama kalinya akan diadakan pertemuan tingkat tinggi (high level meeting) yang akan dihadiri oleh perwakilan dari 108 negara dan 30 organisasi internasional.

Forum tiga tahunan ini juga akan menghasilkan kompendium atau kumpulan proyek yang telah dikurasi oleh kementerian dan lembaga terkait di Indonesia.

Kedatangan para pemimpin negara sahabat ke Bali telah dimulai pada Sabtu. Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso dan mantan Presiden Hongaria Janos Ader tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pukul 8.25 WITA.

Perdana Menteri Tajikistan Kokhir Rasulzoda tiba pada pukul 17.20 WITA, disusul oleh Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe pada pukul 18.25 WITA, dan Presiden Fiji Wiliame Katonivere pada pukul 20.50 WITA.

Baca Juga: Kabar Duka, Prof Salim Said Meninggal Dunia

Para tamu negara ini disambut oleh Pasukan Kehormatan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan pejabat teras Kementerian Perhubungan. Mereka juga disuguhi penampilan Tari Sekar Jagat oleh para penari Bali, sebuah tarian yang menggambarkan kegembiraan dalam menyambut tamu yang hadir.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa WWF ke-10 dijadwalkan dihadiri oleh delapan kepala negara dari Timor Leste, Fiji, Tajikistan, Sri Lanka, Hungaria, Maroko, dan Indonesia selaku tuan rumah.

Selain itu, forum ini akan dihadiri oleh 105 menteri dari 132 negara dan organisasi internasional, dengan jumlah peserta diperkirakan mencapai sekitar 46 ribu orang.

WWF ke-10 mengusung tema besar “Water for Shared Prosperity”. Forum ini diharapkan menghasilkan deklarasi tingkat menteri sebagai keluaran utama, yang dilengkapi dengan kompendium atau aksi konkret.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Rumah Makan Sunda di Garut Paling The Best, Tempatnya Kece, Menunya Enak!

Agenda internasional ini fokus pada empat hal utama: konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam. ***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler