Prabowo Diundang ke AS, Guru Besar UI: Washington Ingin Indonesia Tak Jatuh dalam Perangkap Tiongkok

15 Oktober 2020, 22:51 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto.* /Antara./

PR DEPOK - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto belum lama ini telah diundang untuk berkunjung ke Amerika Serikat (AS) oleh Menhan negeri Paman Sam.

Tampaknya, kunjungan Ketum Partai Gerindra itu mendapatkan sorotan dari media ternama AS yakni New York Times.

Terkait hal tersebut, guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto turut angkat bicara.

Baca Juga: Komentari Aktivis KAMI Ditangkap, Fahri Hamzah: Kenapa Tidak Tangkap 575 Anggota DPR yang Bikin UU?

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Hikmahanto menilai undangan Menhan AS Mark Esper kepada Prabowo Subianto bisa dilihat sebagai strategi AS untuk menghadapi Tiongkok.

Seperti diketahui bersama bahwa Washington dan Beijing saat ini tengah bersitegang, yang diawali soal pandemi Covid-19.

"Undangan Menhan AS kepada Menhan Prabowo Subianto ke AS harus dilihat sebagai strategi AS menghadapi Tiongkok. Menurut Buku Putih Departemen Pertahanan AS disebutkan bahwa Tiongkok berniat membangun pangkalan militer di Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Hikmahanto mengatakan selama ini AS melihat Indonesia memiliki kedekatan ekonomi dengan Tiongkok. Oleh sebab itu, dikatakan dia, negara yang dipimpin oleh Donald Trump itu khawatir.

Baca Juga: Soal Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Prabowo Akui Akan Pilih Orang yang Sama Jika Menang Pilpres 2019

"AS melihat hal ini karena kedekatan ekonomi Indonesia terhadap Tiongkok. Dikhawatirkan ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap Tiongkok akan melemahkan prinsip kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif," ucap Hikmahanto.

Ia pun menyebutkan bahwa AS memperkirakan Indonesia bisa jatuh ke tangan Beijing. Hal tersebut karena ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap Tiongkok.

"Indonesia diprediksi oleh AS akan jatuh ke tangan Tiongkok dengan ketergantungan ekonominya dan mudah dikendalikan oleh Tiongkok. Padahal Indonesia dalah negara strategis dan memiliki peran yang sentral di kawasan Asia Pasifik, baik untuk AS maupun Tiongkok," katanya.

Berangkat dari hal itu, dikatakan Hikmahanto, Menhan AS mengundang Prabowo Subianto untuk memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara.

Baca Juga: Akui Pesangon Diturunkan di UU Ciptaker, Menaker: Hanya 7 Persen Perusahaan yang Mampu Mengikuti

"Tapi di balik kerja sama itu, AS ingin agar Indonesia tidak jatuh dalam perangkap Tiongkok," ucapnya.

Selain itu, Hikmahanto menjelaskan AS juga ingin memberikan pesan kepada Tiongkok bahwa Indonesia berpihak kepada mereka, terutama dalam ketegangan AS-Tiongkok di Laut China Selatan.

"Dalam konteksi ini, Menhan Indonesia harus tetap berangkat ke AS untuk menghadiri undangan Menhan AS. Keberangkatannya untuk menegaskan bahwa Indonesia bersahabat dengan siapa pun negara," kata Hikmahanto mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler