Sayangkan Ucapan Megawati Soal Sumbangsih Kaum Milenial, Demokrat: Hati-hati Menilai Generasi Muda

30 Oktober 2020, 14:32 WIB
Ketum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. /Antara/Dok. PDI Perjuangan./

PR DEPOK - Pernyataan Ketum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri soal sumbangsih kaum milenial terhadap bangsa menjadi polemik.

Seperti diketahui, pernyataan itu dilontarkan Megawati saat meresmikan 13 kantor, 1 patung Soekarno, dan 1 sekolah partai di Hari Sumpah Pemuda secara virtual, Rabu 28 Oktober 2020.

Megawati mengaku bahwa sebelumnya sempat meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak terlalu memanjakan kaum milenial.

Baca Juga: Tanggapi Aksi Pembunuhan di Gereja Prancis, Muslim Prancis Sampaikan Belasungkawa

"Anak muda kita ini aduh. Saya bilang ke Presiden, jangan dimanja, dimanja generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang tahu teknologi tanpa harus bertatap muka langsung? Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini, masa hanya demo saja," kata Megawati.

Tak sedikit pihak pun turut menyampaikan tanggapannya, tak terkecuali Ketua DPP Partai Demokrat, Agus Didi Irawadi Syamsuddin.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Jumat 30 Oktober 2020, Didi mengaku menyayangkan pernyataan kontroversial Megawati tersebut.

Menurutnya, tidak seharusnya Megawati menggeneralisir kaum milenial dengan aksi anarkis sekelompok pemuda pada demonstrasi UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Diduga Berkenalan dengan Pria di Facebook, Seorang Anak Remaja Hilang Selama 1 Tahun

Lebih lanjut, Didi menilai bahwa penyebab kerusuhan yang terjadi saat demonstrasi tersebut, kuat dugaan lantaran ada penyusup yang ingin bermain di air keruh di tengah aksi mahasiswa.

"Silahkan ibu Megawati salahkan demo yang anarkis, tetapi jangan tuduh kaum milenial penyebab demo anarkis," kata Didi.

Generasi milenial, dikatakan dia, tidak melulu melakukan demo kepada pemerintah. Banyak generasi muda saat ini yang membuat karya yang diakui.

Ia pun berharap, Megawati hendaknya lebih bijak dan hati-hati menilai generasi milenial. Pasalnya, merekalah yang akan menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.

Baca Juga: Pasang Pengatur Waktu di Toilet Karyawan, Perusahaan Tiongkok Dianggap Langgar HAM dan Privasi

"Saya pikir juga tidak bijak kita mempertanyakan sumbangsih para kaum milenial terhadap bangsa dan negara. Karena bisa saja kaum milenial mempertanyakan apa sumbangsih yang sudah diberikan pemerintah bagi kaum milenial dalam menggapai cita-cita mereka di masa depan," ujarnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler