Sindir Prabowo, Arief Poyuono: Nyaring Sebut Korupsi RI Stadium 4, Justru Anak Didiknya Tertangkap

- 25 November 2020, 16:53 WIB
Mantan Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono.*
Mantan Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono.* /Dok. Antara./

PR DEPOK - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono turut bereaksi terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo pada Rabu 25 November 2020.

Arief mengungkapkan bahwa, penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK merupakan ‘tamparan keras’ bagi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai orang terdekat Edhy Prabowo.

"Ini pelajaran besar sekaligus tabokan besar bagi Prabowo sebagai bos besarnya Edhy Prabowo,” kata Arief Poyuono ketika dikonfirmasi di Jakarta, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA, Rabu 25 November 2020.

Baca Juga: Sejak Awal Tolak Kebijakan Ekspor Benih Lobster, Dedi Mulyadi Akui Sudah Peringatkan Edhy Prabowo

Edhy Prabowo dikatakannya adalah anak didik Prabowo Subianto yang kita ketahui sangat vokal menyuarakan anti korupsi pada pemilihan presiden tahun lalu.

Ia bahkan mengungkit pernyataan Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa tingkat korupsi di Indonesia sudah sangat parah hingga mencapai stadium empat.

“Bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat ternyata justru Edhy Prabowo anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri justru menjadi menteri pertama di era jokowi yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," ujarnya.

Baca Juga: Gencar Kritik Kinerja Gubernur DKI, Ferdinand Hutahaean Kini Sebut Anies Baswedan 'Cerdas', Kenapa?

Sementara itu, menurutnya, kejadian tersebut tentu akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra.

Bahkan ia berpendapat bahwa dengan ditangkapnya Edhy maka harapan Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden Indonesia dikatakannya sudah tamat.

"Nah, dengan ditangkapnya Edhy Prabowo maka tamat sudah cita-cita Prabowo Subianto jadi presiden Indonesia. Serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra," kata Arief Poyuono.

Menurutnya penangkapan Edhy Prabowo adalah sebagai bukti jika KPK adalah benar-benar penangkap koruptor terbaik di Indonesia.

Baca Juga: Edhy Prabowo Kena OTT, KPK Benarkan Novel Baswedan Ikut Serta Penangkapan Menteri KKP

"Semua masyarakat harus mendukung KPK terkait penangkapan kader Gerindra terbaik itu," ucapnya.

Dia menambahkan sejak awal seharusnya Prabowo Subianto yang katanya ingin Indonesia bersih dari KKN mengingatkan dan melarang para kadernya dan keluarganya untuk memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis.

"Contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi Prabowo justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," ujar Arief.

Baca Juga: Prihatin Edhy Prabowo Kena OTT KPK, DPR Akui Selalu Ingatkan KKP Ikuti Prosedur Ekspor Benih Lobster

Oleh karena itu, menurut Arief, Prabowo Subianto harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin para kadernya hingga berpotensi besar menghancurkan marwah partai.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x