PA 212 Minta PDIP Dibubarkan karena Pernyataan Megawati, Ini Tanggapan Refly Harun

- 27 November 2020, 17:38 WIB
Ahli Tata Negara, Refly Harun.
Ahli Tata Negara, Refly Harun. /Tangkapan layar YouTube Refly Harun./

Kendati demikian, Refly Harun mengatakan tidak menyetujui apabila penulisan ulang terkait sejarah Indonesia dilakukan oleh seorang menteri.

"Penulisan sejarah tidak bisa dilakukan oleh seorang menteri, karena menteri juga tidak paham apalagi Nadiem mengatakan 'saya mungkin tidak paham masa lalu tapi saya tahu masa depan'," ujar dia.

Atas pernyataan tersebut, menurut Refly Harun, Nadiem Makarim terlihat tidak tertarik dengan pelajaran sejarah apalagi sejarah tentang Indonesia.

"Mungkin bagi dia itu tidak terlalu penting. Ya walaupun sejarah itu penting karena membentuk karena bangsa dan dapat mengetahui bagaimana asal mula kita dan lain sebagainya," katanya.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Mulai Ubah Gaya Hidup, Survei: Indonesia Paling Percaya Diri Hadapi Penuaan

Karena besar di luar negeri, Refly Harun menilai hal tersebut bisa menjadi alasan Nadiem Makarim tidak tertarik dengan sejarah Indonesia.

Ditegaskan Refly Harun, untuk penulisan ulang, meluruskan sejarah yang diinginkan pihak tertentu tidak bisa memerintah seorang menteri untuk melakukannya.

"Katakanlah yang diinginkan Megawati dan PDI Perjuangan, tidak bisa begitu. Sejarah itu harus ditulis orang yang memang menelitinya secara benar dan baik. Selain itu iklim demokratis sebuah negara harus bagus apapun hasilnya nanti," ujar dia menambahkan.

Sementara itu, Refly Harun menanggapi soal permintaan PA 212 yang meminta PDI Perjuangan untuk dibubarkan.

Baca Juga: Sejarah Black Friday: dari Konspirasi Pasar Emas Amerika Serikat hingga Jadi Hari Belanja Besar

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x