“Saya kira menarik apa yang disampaikan Pak JK, karena kalau kita bicara tentang Pilpres walaupun masih sangat lama banyak sekali dimensi-dimensi yang menentukan di situ, dan yang salah satu menentukan adalah partai politik,” ujarnya.
Musni mengungkapkan bahwa Habib Rizieq tidak memiliki parpol, karena itu bagaimana Habib Rizieq dapat menggerakan massa dan mendapatkan respons dari parpol.
Di samping itu, parpol juga tidak semudah itu untuk menyatukan mereka, karena ada kepentingan, oligarki di dalamnya, serta harus ada mahar dan sebagainya.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Akan Tangkap Habib Rizieq, Teddy Gusnaidi: Segera Tahan, Berpotensi Melarikan Diri
“Itu sebabnya saya DR Rizal Ramli, Refly Harun, dan teman-teman sudah mengajukan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menghilangkan presidential threshold menjadi nol, kenapa?” kata Musni.
Menurut penjelasannya, yakni karena masih dibatasi, seperti contoh setiap calon harus didukung oleh 20 persen hasil pemilu, maka akan sulit sekali untuk melahirkan calon-calon pemimpin yang kredibel.
Menurutnya, calon yang memiliki kemampuan, kapasitas, elektabilitas, dan memiliki track record untuk membangun Indonesia sangat penting untuk diperhatikan.
“Di sinilah pentingnya tadi yang dilakukan DR Rizal Ramli dan teman-teman, bagaimana MK ini merespon tuntutan itu agar demokrasi ini berjalan,” ujarnya.
Baca Juga: Perlu Diketahui! Berikut Ini Sejumlah Persyaratan Baru bagi Penumpang yang Ingin Menaiki Pesawat
Karena menurutnya, apabila proses awalnya dimulai dari pencalonan sudah tidak demokratis, masyarakat dipaksa untuk memilih dua orang, padahal dua orang ini belum tentu yang terbaik dari bangsa kita, maka hasilnya adalah penyesalan.