Aksi 1812 Berujung Dibubarkan, Polisi Angkut 28 Pengikut Habib Rizieq yang Reaktif ke RS Wisma Atlet

- 19 Desember 2020, 22:53 WIB
Kepolisian membubarkan massa aksi demonstrasi 1812 yang berkonsentrasi di Patung Kuda, Monas, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat siang (18/12/2020).
Kepolisian membubarkan massa aksi demonstrasi 1812 yang berkonsentrasi di Patung Kuda, Monas, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat siang (18/12/2020). /ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

PR DEPOK  Aksi 1812 yang digelar pada 18 Desember 2020 oleh gabungan simpatisan Habib Rizieq Shihab berujung pada diamankannya sejumlah pengunjuk rasa oleh petugas.

Tak hanya itu, petugas kepolisian juga membubarkan aksi tersebut lantaran tidak mendapatkan izin dari Polda Metro Jaya.

Sementara itu, disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, pihaknya telah mengangkut 28 orang diduga pendukung Habib Rizieq yang menunjukkan hasil rapid test reaktif, ke Rumah Sakit Wisma Atlet.

Baca Juga: Fadli Zon Minta Kapolda dan Pangdam Jaya Dicopot, Ferdinand Hutahaean: Nampak Gusar dan Gelisah

Petugas melakukan rapid test kepada 28 orang ini ketika mereka berunjuk rasa di kawasan Monumen Nasional (Monas).

"Ada 28 yang reaktif dan kita tes usap (swab test) di Wisma Atlet. Kita sudah masukan ke sana," ujar Yusri Yunus ketika dimintai keterangan pada Sabtu, 19 Desember 2020, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Hingga saat ini, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan tim medis di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Kita tunggu dari Wisma Atlet, kita serahkan kepada di sana yang berkompeten. Hasilnya seperti apa yang tahu dari sana semuanya," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, petugas dari Polda Metro Jaya memutuskan untuk membubarkan aksi unjuk rasa 1812 yang digelar oleh gabungan beberapa ormas, seperti Persaudaraan Alumni 212, FPI, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, di Istana Merdeka, pada Jumat, 18 Desember 2020.

Pihak kepolisian telah menegaskan sebelumnya tidak akan memberikan izin untuk melaksanakan aksi menyampaikan pendapat di muka umum kepada para simpatisan Habib Rizieq ini.

Hal ini didasarkan pada kondisi pandemi virus corona yang belum mereda di Indonesia.

"Di masa pandemi Covid-19 ini penularan di Jakarta cukup tinggi, kita harapkan mereka bisa mengerti bahwa tidak boleh ada kegiatan yang sifatnya berkerumun," ujar Yusri.

Sementara itu, untuk diketahui, aksi 1812 yang digelar Jumat kemarin ini bertujuan untuk menyuarakan pembebasan Habib Rizieq Shihab yang ditahan karena kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan dan penghasutan.

Selain itu, para pengunjuk rasa juga menuntut agar insiden yang menewaskan 6 orang anggota laskar FPI di Jalan Tol Jakarta Cikampek diusut hingga tuntas dengan adil.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x