UAS Tolak Vaksin Jika Tak Dipakai Saudi dan Mesir, Ferdinand: Kita Sembuh, Biar Dia Berobat Sendiri!

- 20 Desember 2020, 15:42 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. /ANTARA/Maria Rosari./

PR DEPOK – Tokoh ulama Indonesia, Ustaz Abdul Somad (UAS) menegaskan bahwa ia tidak akan mau disuntik vaksin sebelum negara Mesir dan Arab Saudi memakai vaksin itu terlebih dahulu.

Dalam penuturannya, UAS menyatakan bahwa ia menjadikan kedua negara tersebut sebagai patokan lantaran sang ulama belajar dengan guru-gurunya di sana.

“Saudi Arabia memakai, Mesir memakai (vaksin), maka saya yang pertama suntik vaksin itu. Tapi kalau Saudi Arabia tidak, Mesir tidak, Indonesia saja, saya yang menolak vaksin itu!” ujar UAS dalam potongan video yang diunggah oleh akun Twitter @RiuRizkiUtomo_.

Baca Juga: Pesan Fahri Hamzah ke Jokowi: Orang di Sekitar Anda Berlomba Rebut Jabatan, Cari Info yang Benar!

Disampaikan oleh UAS, dirinya akan menolak pemakaian vaksin di Indonesia jika vaksin tersebut tidak digunakan di Saudi dan Mesir.

“Kalau dia tuntut 5 juta, turun kami ke jalan ramai-ramai,” tuturnya.

Menanggapi pernyataan ini, mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, tak menganggap penolakan UAS itu sebagai masalah.

Baca Juga: FPI Klaim Kedubes Jerman Berkunjung Sampaikan Belasungkawa, Refly Harun: Ini Sangat Memprihatinkan

Sebetulnyaa tdk masalah juga bagi kami yang bersedia divaksin ini kalau UAS tdk bersedia divaksin,” cuit Ferdinand, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa ia dan masyarakat lain yang telah divaksin akan selamat dari pandemi. Sementara UAS, katanya, tinggal berobat sendiri jika nanti terpapar virus corona.

Toh kalau kami sdh kebal krn vaksin, kami akan selamat dari pandemi ini. Dan kalau UAS satu saat tertular, itu tak masalah bagi kami, tinggal UAS berobat sendiri nanti..!! Tul ngga?” ujarnya.

Baca Juga: Munarman Klaim Kedubes Jerman Datangi FPI, Muannas Alaidid: Jangan Dibiarkan Terus Beri Kabar Bohong

Untuk diketahui, Indonesia saat ini telah menerima sebanyak 1,2 juta dosis vaksin produksi Sinovac Biotech pada Minggu, 6 Desember 2020 lalu.

Vaksin ini rencananya akan mulai didistribusikan usai BPOM selesai melakukan observasi.

Sementara itu, presiden Jokowi sebelumnya telah menyatakan bahwa vaksin akan diberikan secara gratis kepada seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Perekrutan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Sangat Rapi, Polri Sebut Ada 91 Kader Siap Tempur

Ia pun menegaskan bahwa dirinya akan menjadi penerima pertama vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac itu.

Hal ini dilakukan, kata Jokowi, demi menumbuhkan rasa percaya dan aman dalam masyarakat agar bersedia untuk menerima suntik vaksin.

Dengan begitu, lanjutnya, tak akan ada lagi alasan untuk menolak diberi vaksin.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah