Anggap Kedubes Jerman Lebih Peduli FPI, Refly Harun Singgung Ikatan Politis Ma'ruf Amin dengan FPI

- 20 Desember 2020, 15:56 WIB
Pakar hukum tata negara Refly Harun.
Pakar hukum tata negara Refly Harun. /YouTube Refly Harun/

“Saya malah mendengarnya prihatin, sedih ya. Bagaimana justru orang luar yang lebih perhatian dengan tragedi ini ketimbang bangsa kita sendiri,” kata Refly dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya pada 20 Desember 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Baca Juga: FPI Klaim Kedubes Jerman Berkunjung Sampaikan Belasungkawa, Refly Harun: Ini Sangat Memprihatinkan

Refly Harun memiliki alasan dari pernyataannya tersebut. Dia mengungkapkan bahwa sejauh ini, tidak ada satupun ucapan bela sungkawa untuk tragedi tersebut yang datang dari Pemerintah Indonesia.

“Karena sejauh ini tidak ada satupun ucapan bela sungkawa. Misalnya, katakanlah dari Presiden Jokowi. Bahkan Presiden Jokowi mengatakan, justru mengambil angle agar jangan mengganggu petugas"

"Seolah kematian 6 Laskar FPI itu tidak terlalu penting. Dibandingkan soal petugas atau aparat hukum yang dikatakan diserang atau diganggu pekerjaannya. Ini sangat memprihatinkan,” tutur Refly Harun.

Baca Juga: Perekrutan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Sangat Rapi, Polri Sebut Ada 91 Kader Siap Tempur

Refly juga menyinggung Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, yang juga tidak memberikan ucapan belasungkawa.

Padahal, menurut Refly, Ma'ruf Amin memiliki ikatan politis dengan FPI, yakni saat aksi demo 212 dan 411 karena saat itu ia tengah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Tidak juga wakil presiden, yang notabene berasal dari satu kelompok ketika ada demo 212 dan 411. Kita tahu waktu itu wakil presiden adalah Ketua MUI, dan MUI waktu itu mengeluarkan fatwa, sehingga muncul GNPF Ulama,” kata Refly.

Baca Juga: Tolak Rapid Test, Diduga 455 Pengikut Habib Rizieq Diamankan Polda Metro Jaya

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x