Refly Harun Ungkap Kekhawatiran Muncul Oknum yang Ingin Singkirkan HRS dalam Konstelasi Politik 2024

- 20 Desember 2020, 16:33 WIB
Ahli hukum tata negara, Refly Harun.
Ahli hukum tata negara, Refly Harun. /Youtube Refly Harun

PR DEPOK  Kabar kedatangan Kedubes Jerman ke Sekretariat Dewan Pengurus Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI), pada Kamis, 17 Desember 2020 lalu, mendapat sejumlah tanggapan dari berbagai pihak.

Salah satunya datang dari ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refly Harun.

Melalui kanal YouTube miliknya, Refly menguggah video tanggapan terhadap kedatangan Kedubes Jerman yang dikabarkan bertujuan menyampaikan ucapan belasungkawa atas tragedi tewasnya 6 anggota Laskar FPI tersebut.

Baca Juga: Jelang Libur Akhir Tahun, Pemudik yang Lintasi Tol dan Tak Patuh Prokes Wajib Lakukan Swab Antigen

Refly mengaku prihatin dan sedih karena menganggap negara lain justru lebih peduli dengan tragedi tersebut, dibanding Pemerintah Indonesia.

Refly Harun mengatakan, bahwa seharusnya pemerintah lebih peduli dan berani melakukan dialog serta rekonsiliasi dengan FPI.

“Sederhananya adalah sesama anak bangsa harusnya kita mampu berdialog dan berkonsiliasi. Dalam konteks ini, yang namanya presiden, yang namanya penguasa tertinggi, itu adalah bapak bagi anak-anak, yang harusnya mengayomi,” tutur Refly.

Baca Juga: Bertambah 93 Orang, 76 Persen Lebih Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Terisi

Refly juga menyinggung sikap kritik dari FPI, yang dalam tanda kutip dia sebut sebagai anak nakal presiden, terhadap pemerintah merupakan sebuah aspirasi biasa.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x