Network
PR DEPOK – Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu, baru saja dilaporkan usai cuitannya yang dinilai menghina Menteri Agama yang baru saja dilantik, Yaqut Cholik Qoumas atau akrab dipanggil Gus Yaqut.
Ia dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Ketua Pimpinan Anak Cabang Ansor Jagakarsa, Wawan atas cuitannya beberapa waktu lalu.
Diketahui sebelumnya, Said Didu sempat mengunggah cuitan yang mengomentari terpilihnya Gus Yaqut menjadi Menteri Agama dalam reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Dalam cuitan yang kini sudah dihapus itu, Didu mengucapkan terima kasih kepada penjelasan Qodari, yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi memilih Gus Yaqut untuk "menggebuk" islam.
Baca Juga: Nilai Reshuffle Kabinet Perkuat Politik 2024, Faizal Assegaf: Ajak Menteri Piknik Biar Tak Dicurigai
“Terima kasih atas penjelasan mas Qodari. Akhirnya kami tahu bhw Bpk Presiden inginkan Menag utk ‘menggebuk’ islam. Sekali lagi terima kasih,” ujarnya dalam sebuah cuitan.
Cuitan ini lantas menuai pro dan kontra dari warganet lantaran Didu dianggap telah menghina Gus Yaqut.
Tak berselang lama, Didu menghapus cuitan tersebut dan kembali menulis sebuah utas klarifikasi atas perdebatan berkaitan ucapannya tersebut.
Baca Juga: Sindir Menkes Baru yang Dinilai Lebih Paham Perbankan, Arief Poyuono: Nanti Tugasnya Cari Investasi
Dalam utasnya, ia menegaskan bahwa dirinya hanya mengucapkan terima kasih kepada Qodari atas informasi yang diberikannya pada media.
Sehubungan dg adanya penafsiran thdp mention saya yg mengomentari pernyataan pak Qodari di yg saya baca di Media bhw "presiden butuh Menag yg keras kpd kelompok islam tertentu" yg saya komentari bhw terima kasih infonya bhw Bpk Presiden membutuhkan Menag spt itu. #utas— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) December 23, 2020
“Sehubungan dg adanya penafsiran thdp mention saya yg mengomentari pernyataan pak Qodari di yg saya baca di Media bhw ‘presiden butuh Menag yg keras kpd kelompok islam tertentu’ yg saya komentari bhw terima kasih infonya bhw Bpk Presiden membutuhkan Menag spt itu. #utas,” cuit Said Didu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Lebih lanjut, Said Didu pun mengungkap alasannya segera menghapus cuitan tersebut usai menuai berbagai pemahaman yang menilai perkataannya mengandung SARA.
Baca Juga: Akui Tak Tuding Gus Yaqut dalam Cuitannya, Said Didu Minta Maaf Bila Ada Pihak yang Tersinggung
Krn mention saya tsb ditafsirkan seakan menuduh seseorang dan bermuatan SARA maka dalam waktu tidak terlalu lama mention saya tersebut saya hapus demi kebaikan bersama. Saya sama sekali tdk menuduh siapapun dlm mention saya tsb, apalagi Bpk Menag Yaqut Choli Quomas— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) December 23, 2020
“Krn mention saya tsb ditafsirkan seakan menuduh seseorang dan bermuatan SARA maka dalam waktu tidak terlalu lama mention saya tersebut saya hapus demi kebaikan bersama. Saya sama sekali tdk menuduh siapapun dlm mention saya tsb, apalagi Bpk Menag Yaqut Choli Quomas,” tulisnya.
Ia pun lantas meminta maaf kepada pihak yang merasa tersinggung dan mengakui bahwa dirinya salah memilih kosakata dengan menggunakan kata “menggebuk”.
Atas kesalahan tersebut, jika ada pihak merasa tersinggung dg mention saya tersebut (yg saya sdh hapus bbrp waktu setelah saya tulis), saya mohon maaf.
Terima kasih— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) December 23, 2020
“Atas kesalahan tersebut, jika ada pihak merasa tersinggung dg mention saya tersebut (yg saya sdh hapus bbrp waktu setelah saya tulis), saya mohon maaf. Terima kasih,” ujarnya.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Benjolan Kecil pada Tubuh karena Bisa Jadi Gejala Awal Tumor, Cek Tanda-Tandanya
Dalam cuitannya yang terakhir, Said Didu memberikan penjelasan terkait pemilihan kata menggebuk yang dimaksudkan adalah meluruskan secara hukum.
Saya menyadari bahwa sepertinya ada kesalahan pengertian kata "menggebuk" dalam mention saya tsb walau saya sdh berikan tanda kutip. Maksudnya adalah meluruskan secara hukum. Dan krn kesalahan tsb maka bbrp waktu kemudian twit saya tsb saya hapus.
Sekali lagi saya mhn maaf.— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) December 23, 2020
“Saya menyadari bahwa sepertinya ada kesalahan pengertian kata "menggebuk" dalam mention saya tsb walau saya sdh berikan tanda kutip. Maksudnya adalah meluruskan secara hukum. Dan krn kesalahan tsb maka bbrp waktu kemudian twit saya tsb saya hapus. Sekali lagi saya mhn maaf,” tutur Said Didu mengakhiri utasnya.***
