Akan tetapi, ia menyayangkan adanya kelompok yang membela radikalisme dan terorisme yang selalu membangun opini bahwa Indonesia akan melakukan normalisasi dengan Israel.
“Tapi segelintir manusia yg membela terorisme dan radikalisme selalu membangun opini bahwa Indonesia hendak membuka hub diplomatik dgn Israel,” ujarnya.
Baca Juga: Sebut Kasus Haikal Hassan Mesti Jadi Pembelajaran, Muannas Alaidid: Gak Usah Pakai Sumpah Segala
Menurutnya, sejumlah kelompok tersebut selalu membangun opini buruk terhadap segala kebijakan Jokowi.
“Mrk terus membangun opini buruk thdp @jokowi,” ucap Ferdinand.
Sikap Politik Luar Negeri Indonesia jelas, telah disampaikan oleh Menlu maupun presiden. Tapi segelintir manusia yg membela terorisme dan radikalisme selalu membangun opini bahwa Indonesia hendak membuka hub diplomatik dgn Israel. Mrk terus membangun opini buruk thdp @jokowi pic.twitter.com/y7mPRKgglZ— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) December 28, 2020
Untuk diketahui, beberapa tahun sebelumnya, pada 2005, pemerintah Indonesia sempat menyatakan bahwa hubungan diplomatik penuh dengan Israel hanya akan terwujud jika perdamaian sudah tercapai antara Israel dan Palestina.
Baca Juga: BSU 2020 Belum 100 Persen tetapi Sudah 'Tutup Buku', Ini Penjelasan Menaker Ida Fauziyah
Sebelumnya, warga negara Indonesia (WNI) masih dapat bepergian ke Israel. WNI yang ingin berziarah ke Israel bisa mendapatkan visa wisata untuk perjalanan kelompok melalui agen perjalanan.
Akan tetapi, sejak 9 Juni 2018 lalu, Israel melarang pemegang paspor Indonesia memasuki negara tersebut.***