Sebut 6 Menteri Baru tak Cocok dengan Konstitusi, Rocky: Jika Tidak Kompatibel, Akan Terjadi Konflik

- 29 Desember 2020, 11:48 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /Instagram @rocky.gerung

PR DEPOK – Sudah sepekan sejak Presiden RI Joko Widodo mengumumkan enam menteri pilihannya dalam reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju. Kini, enam menteri tersebut telah resmi dilantik dan menjabat dalam kabinet pimpinan Jokowi.

Digantinya sejumlah menteri Jokowi ini, menurut filsuf sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung, dinilai percuma lantaran tidak sesuai dengan konsep konstitusi Indonesia.

Disampaikan olehnya, Indonesia yang didesain dengan cara pikir sosialistis tidak akan cocok dengan menteri-menteri yang berpikir dengan cara kapitalistis.

Baca Juga: Sempat Non Reaktif, Kini Aa Gym Umumkan Positif Covid-19: Alhamdulillah Berarti Harus Karantina

“Jadi desain institusi kita tidak kompatibel (tidak cocok) dengan orang yang ditaruh di situ. Kan desain institusi kita berdasarkan konstitusi, yaitu kemakmuran rakyat, ekonomi segala macam,” ujar Rocky Gerung dalam dialognya bersama Hersubeno Arief, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube miliknya.

Menurut Rocky, orang-orang pilihan Jokowi ini tidak sesuai dengan isi konstitusi Indonesia.

“Nah orang yang ditaroh di situ (kabinet) record-nya beda, jadi mau diganti berapa kali pun kalau dia tidak kompatibel dengan desain institusi yang sosialistis, berkeadilan sosial, maka akan terjadi konflik di masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga: Teroris JI Habiskan 300 Juta untuk Kirim Anggota ke Suriah, Polisi Ungkap Variasi Iuran Para Anggota

Namun, jelas Rocky Gerung, 6 menteri yang dipilih oleh Jokowi itu memiliki mutu yang bagus, hanya saja ditempatkan di institusi yang salah.

“Jadi itu kaya kita perlu tronton untuk ngangkut pasukan, tapi kemudian presiden bilang ‘oke saya siapin 10 Mercedes’. Iya Mercedes mewah muat 5 orang tapi itu untuk pesiar, bukan untuk pergi berperang,” ujar Rocky.

Ia menuturkan, yang salah dalam pengangkatan enam menteri ini adalah cara berpikir Jokowi.

Baca Juga: Cegah Masuknya Varian Baru Virus Corona, Indonesia Berlakukan Kebijakan Tutup Pintu Masuk bagi WNA

“Dia pikir bahwa 6 orang ini karena naik Mercedes maka bisa ikut perang, kan lain, ini kita perlu orang-orang yang mampu melompat ke tronton,” tuturnya.

Menurut Rocky Gerung, buruknya kondisi ekonomi Indonesia disebabkan keinginan pemerintah untuk memakai cara berpikir kapitalisme yang bertentangan dengan konstitusi negara.

“Mau speed-up dengan capitalism tapi konstitusi kita melarang itu, kita mesti pro pada mereka yang tersisih. Presiden seharusnya konsisten dengan pikirannya ‘saya ingin meneruskan cita-cita bung Karno’, ya Bung Karno itu bukan begitu cita-citanya, bukan yang seperti sekarang,” tutur Rocky.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x