Teroris JI Habiskan 300 Juta untuk Kirim Anggota ke Suriah, Polisi Ungkap Variasi Iuran Para Anggota

- 29 Desember 2020, 10:57 WIB
Ilustrasi teroris.
Ilustrasi teroris. /Muhammad Adimaja/Antara

PR DEPOK – Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa untuk memberangkatkan para anggotanya ke Suriah, kelompok teroris Jamaah Islamiyah merogoh kocek hingga Rp300 juta.

Informasi tersebut diperoleh dari pengakuan salah satu pelatih Sasana Bela Diri Ungaran yakni Joko Priyono alias Karso yang saat ini berstatus narapidana.

"Yang bersangkutan (Karso) menyampaikan (biaya) sekitar Rp300 juta untuk sekali keberangkatan ke Suriah. Itu untuk 10 orang hingga 12 orang," kata Irjen Argo di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Cegah Masuknya Varian Baru Virus Corona, Indonesia Berlakukan Kebijakan Tutup Pintu Masuk bagi WNA

Dana yang terkumpul tersebut didapat dari infaq dan iuran para anggota JI yakni sekitar 6.000 anggota aktif.

Argo menerangkan, mereka biasanya menyisihkan sedikitnya Rp100.000 per bulan untuk kelompok JI. Bahkan, tidak sedikit dari anggota JI tersebut yang bersedia merogoh kocek dalam-dalam demi JI.

"Kalau seumpamanya dia (anggota JI) mengirimkan Rp100.000 dikali 6.000 orang berarti sudah Rp600 juta. Tapi banyak yang kirim Rp10 juta, Rp15 juta, Rp25 juta. Bervariasi," ujar Argo.

Baca Juga: Ajakan Debat Fadli Zon untuk Gus Yaqut Ditertawakan, Ruhut: Jangan Diladeni, Bisa Pening Kepala Kau

Selain itu, Argo mengatakan bahwa teroris Jamaah Islamiyah (JI) juga mengeluarkan biaya sekitar Rp65 juta per bulan untuk kelompoknya.

Sejumlah uang tersebut diberikan khusus untuk pelatihan bela diri dan pelatihan merakit bom bagi para anggota JI.

Untuk satu angkatan yang dilatih di Sasana Bela Diri di Ungaran, Jawa Tengah, diketahui berlangsung selama enam bulan.

Baca Juga: Yakini PT PN Tak Buat Kesepakatan dengan Markaz Syariah, Muannas: Babak Baru HRS Tolak Taat Hukum

"Setiap bulan itu mengeluarkan biaya sekitar Rp65 juta untuk bayar pelatih, makan selama pelatihan, beli obat-obatan dan sebagainya," ucap Argo.

Selanjutnya, usai dinyatakan lulus pelatihan di sasana bela diri, para anggota JI akan dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi teroris Jabhah Nusrah guna melanjutkan pelatihan militer di negara tersebut.

Sebelumnya, Densus 88 Anti Teror Polri berhasil membongkar sasana atau pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah, salah satunya terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Ustaz Abdullah Gymnastiar Positif Covid-19, Aa Gym: Alhamdulillah

Pada salah satu pusat latihan anggota JI, kelompok teroris itu memilih menyewa sebuah villa dua lantai.

Bila melihat dari letaknya, bangunan tersebut seperti villa yang juga digunakan sebagai tempat istirahat (tidur) para anggotanya.

Dari rumah itulah para anggota muda dilatih bela diri dan persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.

Baca Juga: Alami Batuk Ringan, Aa Gym Positif Terinfeksi Covid-19 dan Jalani Perawatan di Rumah Sakit Dustira

Kemudian Irjen Argo mengatakan di pusat latihan itu sudah disiapkan beberapa pelatih untuk membentuk para anggotanya terampil dalam membela diri, menggunakan pedang dan samurai sampai penyergapan dan perakitan bom.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x