Namun meski begitu, menurut Burhanuddin Muhtadi sikap pemerintah atas pembubaran dan pelarangan kegiatan FPI bukan merupakan langkah yang tepat.
Dia juga menegaskan walaupun sebuah organisasi dibubarkan, hal tersebut tidak akan mematikan ideologi yang ada pada rakyat Indonesia.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 31 Desember, Andin Dapat Hadiah Bunga, Siapa yang Memberikannnya?
Saya lebih sering berbeda pendapat dg FPI. Tapi membubarkan dan melarang aktivitas FPI bukanlah langkah yg tepat. Ideologi takkan mati dg pembubaran organisasi. https://t.co/8wHFPuTjMK— Burhan Muhtadi (IG: Burhanuddin Muhtadi) (@BurhanMuhtadi) December 30, 2020
“Saya lebih sering berbeda pendapat dg FPI. Tapi membubarkan dan melarang aktivitas FPI bukanlah langkah yg tepat. Ideologi takkan mati dg pembubaran organisasi,” tulis Burhanuddin Muhtadi.
Cuitan ini dibuat Burhanuddin Muhtadi sebagai balasan dari warganet yang menandai dirinya dengan mengatakan tulisan Burhanuddin tentang penurunan demokrasi kembali terbukti.
“Tulisan mas @BurhanMuhtadi ttg polarisasi dan penurunan demokrasi terbukti kembali hari ini, dan solusinya juga sgt jelas, akal sehat, objektif, dan data, utk yg partisan gak mslh kalo cuma di tingkat pendukung, semoga elitsh punya akal sehat,” tulis akun @mus***.
Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 31 Desember 2020: 17.294 Positif, 13.514 Sembuh, 419 Meninggal
Selain itu, Burhanuddin Muhtadi juga mengaku sudah sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari anggota FPI.
Sudah sering mas. Kalau mereka bully, kasarnya minta ampun. https://t.co/ZWNcGtFPMO— Burhan Muhtadi (IG: Burhanuddin Muhtadi) (@BurhanMuhtadi) December 30, 2020
“Sudah sering mas. Kalau mereka bully, kasarnya minta ampun,” tutur Burhan.
Lebih lanjut, seperti diketahui, kebijakan larangan FPI ini adalah keputusan bersama enam pejabat tertinggi di kementerian lembaga.