"Harmonis menjadi kunci keserasian, kerja sama, saling peduli, dan menghargai perbedaan. Itu adalah kunci bisa sukses," imbuhnya.
Sementara itu, terkait Loyal, Erick mengatakan BUMN harus mengutamakan kepentingan bangsa.
Baca Juga: Label Halal Vaksin Sinovac Akan Terbit Sebelum Vaksinasi Jokowi, MUI: Tinggal Tunggu Sidang Fatwa
"Memang sulit menjaga 'conflict of interest' tapi kalau kita balik kepada Amanah, kepentingan bangsa dan negara adalah yang utama," ungkapnya.
Lebih lanjut ada Adaptif, yang mengharuskan terus berinovasi menghadapi perubahan.
"Dengan Covid-19 ini kita di-challenge untuk terus berubah. BUMN harus siap menanggapi perubahan itu," terang Erick.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Gus Yaqut Serahkan Sertifikasi Halal ke PT Surveyor, Simak Faktanya
Kemudian adapun Kolaboratif, yang mendorong peningkatan sinergitas seluruh pihak.
"Kita harapkan BUMN tidak hanya jago kandang, tapi juga mendunia. Banyak perusahaan BUMN dari berbagai negara bisa kelas dunia, kenapa kita tidak. Sebelum kesana, tentu menjaga reputasi BUMN menjadi hal yang sangat penting," ujar Erick.
Dalam kesempatan itu, hadir juga Menteri BUMN periode 1998-1999 Tanri Abeng, Dahlan Iskan (Menteri BUMN 2011-2014), Ary Ginanjar Agustian (President of ESQ Group).