Beredar Luas di Media Massa China, Foto Jokowi Saat Disuntik Vaksin Ternyata Berdampak Besar

HM
- 19 Januari 2021, 14:27 WIB
Presiden Joko Widodo disuntik vaksin Covid-19.
Presiden Joko Widodo disuntik vaksin Covid-19. /Agus Suparto/Antara

PR DEPOK - Foto-foto Presiden Jokowi saat disuntik vaksin buatan Sinovac pada Rabu, 13 Desember 2021 telah menghiasi berbagai media massa dan media sosial di China.

Dilansir dari Antara, Sinovac dipilih Indonesia karena yang pertama dan paling rajin mengajukan penawaran, serta tak kalah penting adalah kesediaannya untuk mentransfer teknologi vaksin kepada Biofarma, mitranya di Indonesia.

Maka tak heran jika pengiriman tahap ketiganya dari Beijing menuju Indonesia pada Selasa 12 Januari 2021 sebanyak 15 juta dosis dilakukan dalam bentuk curah sehingga bisa dikembangkan dan dikemas lebih lanjut oleh Biofarma.

Baca Juga: Korban Bencana Sulbar Kabarnya Dimintai KK Saat Ambil Bantuan, HNW: Jangan Sampai Terjadi Penjarahan

Dikeluarkannya sertifikat halal oleh Majelis Ulama Indonesia dan keamanan penggunaan oleh Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) RI terhadap vaksin CoronaVac membuat Sinovac lega.

Vaksin CoronaVac yang disuntikkan kepada Presiden Joko Widodo pada Rabu 13 Januari 2021 makin menumbuhkan rasa percaya diri Sinovac.

"Vaksin CoronaVac efektif dan aman," ujar CEO Sinovac Biotech Yin Weidong dalam jumpa pers di Beijing setelah menyaksikan siaran langsung penyuntikan vaksin kepada Presiden Jokowi.

Baca Juga: Singgung Gelar Sarjana Kehutanan Jokowi, Rocky: Banjir Kalsel adalah Kesempatannya Jadi Akademisi

Dengan penuh keyakinan, dia pun menyebutkan bahwa tingkat efikasi vaksin buatannya di Turki mencapai 91,3 persen, sedangkan di Brazil dan Indonesia bisa mengatasi kasus infeksi ringan, masing-masing 78 persen dan 65,3 persen.

Sejauh ini tidak ada laporan mengenai dampak serius dari vaksin buatan Sinovac itu.

"Saya merasa normal saja, tidak ada rasa yang berbeda sebelum dan sesudah disuntik vaksin," kata Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Tugas Ratmono setelah disuntik CoronaVac.

Baca Juga: Walhi Minta Jokowi Tak Usah ke Kalsel, Rocky Gerung: Jangan GR, Mungkin Presiden Mau Lihat Bebek

"Saya nggak ada apa-apa, nggak ada bengkak, nggak pingsan, masih hidup, tetap ngegas," tutur dr Tirta Mandira Hudhi, salah seorang influencer, setelah menerima suntikan vaksin di Puskesmas Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis 14 Januari 2021.

Imbauan vaksin pun makin meluas ke seantero negeri, baik melalui tanda pagar maupun foto diri di media sosial dengan beraneka ragam nama institusi dan organisasi.

"Saya juga telah memerintahkan agar proses vaksinasi pada kurang lebih 181,5 juta rakyat Indonesia bisa diselesaikan sebelum akhir tahun 2021 ini," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Tuduh China Sembunyikan Penyebaran Awal Virus Corona, AS dan China Terlibat Bentrok di WHO

Untuk diketahui, dalam tataran penelitian dan pengembangan vaksin sebagai solusi dalam mengatasi Covid-19, nama Sinovac sebenarnya bisa dikatakan tidak setenar dengan Sinopharm.

Berbadan hukum BUMN, penggunaan Sinopharm telah mendominasi China setelah mengantongi izin edar vaksin secara terbatas dari otoritas obat-obatan China per tanggal 30 Desember 2020.

Sinopharm dinyatakan aman dengan tingkat efikasi yang mencapai 79,34 persen.

Baca Juga: Hanya Gunakan Nomor WhatsApp, Cara Mudah Dapat Token Listrik PLN Mulai Januari hingga Maret 2021

Dominasi Sinopharm semakin kuat di negeri tirai bambu apalagi setelah melakukan simulasi distribusi ke 31 provinsi di China.

Penggunaan di beberapa kota besar di China pun masif, meski secara terbatas hanya pada sembilan kelompok masyarakat berisiko tinggi, seperti petugas inspeksi barang beku impor bea cukai, operator transportasi publik, warga setempat yang hendak bepergian ke luar negeri untuk tujuan bekerja atau belajar.

Setelah mendapatkan kepercayaan luas di China, Sinopharm yang memiliki dua laboratorium biosecurity di Wuhan dan Beijing itu kemudian berupaya meningkatkan kapasitas produksinya dari 12 juta dosis menjadi 1 miliar dosis dalam satu tahun.

Baca Juga: Daftar Lengkap Tarif Baru Tol Jakarta-Cikampek II Elevated dan Tol Jakarta-Cikampek

Meskipun antara Sinovac dan Sinopharm keduanya menggunakan metode yang sama, yakni melemahkan virus (inaktif) yang kemudian partikelnya dipakai untuk membangkitkan imun tubuh agar bisa mengenali virus penyebab Covid-19 tanpa harus menghadapi risiko infeksi serius, Sinovac Biotech Ltd masih berada di bawah bayang-bayang Sinopharm Group Co Ltd.

Hingga artikel ini dirilis, Sinovac masih belum mengantongi izin edar di China karena menunggu hasil uji klinis tahap ketiga di Brazil, Turki, dan Indonesia.

Walau begitu Sinovac juga telah digunakan secara terbatas untuk keperluan darurat di tiga kota di Provinsi Zhejiang, yakni Yiwu, Jiaxing, dan Shaoxing.

Baca Juga: Segera Cek! Peserta BPUM BLT UMKM 2020 yang Belum Dapat Uang Bantuan Rp2,4 Juta Dipastikan Cair 2021

Di China sebenarnya bukan Sinopharm dan Sinovac saja, namun ada institusi lain, seperti CanSino yang sama-sama mengembangkan vaksin Covid-19.

Namun sampai sekarang memang baru Sinopharm yang sudah mendapatkan izin edar resmi secara terbatas.

Beberapa negara di Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Bahrain menggunakan produk Sinopharm.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x