Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ-182 Dihentikan, Buya Yahya Sampaikan Pandangan Berikut

- 23 Januari 2021, 08:17 WIB
Buya Yahya.
Buya Yahya. /Instagram @fotobuya

Menurut Buya Yahya, mencari pesawat jatuh atau korban dari pesawat tersebut, merupakan usaha dalam mencari bukti kebenaran terhadap insiden tersebut.

Sebab, bisa saja ternyata pesawat tersebut mendarat di tempat lain, sehingga harus dicari kebenarannya.

Baca Juga: Bahas Penangkapan 'Madam Bansos dan Komplotannya', Rocky Gerung: Itu Perlu Energi DPR

“Adapun seandainya jika ada pesawat hilang kemudian dicari, dalam kasus ini, itu untuk membuktikan benarkah pesawat ini sudah jatuh. Sebab, jangan-jangan mendarat di tempat lain. Jadi, mereka menyelam dan sebagainya untuk membuktikan. Kalau sudah terbukti itu adalah pesawat yang kemarin terbang kemudian hilang, berarti diperkirakan wafat semuanya. Dan ternyata sudah keliatan tanda-tanda, ada serpihan-serpihan pesawat itu sudah ada, berarti itu adalah benar. Kan begitu secara dzahir-nya seperti itu,” tutur Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Kemudian, Buya Yahya menjelaskan, untuk korban dari kecelakaan pesawat itu sendiri, tidak ada paksaan untuk bisa mendapatkan semua jasad korban.

Meski begitu, untuk jasad korban yang bisa diambil, dalam pandangan islam, hukumnya fadhu kifayah.

Artinya, jasad korban yang berhasil ditemukan menjadi kewajiban bagi seluruh muslim untuk dirawat dan dikuburkan.

Baca Juga: Turun hingga 12 Ribu per Gram, Berikut Daftar Harga Emas di Pegadaian 23 Januari 2021

Jika sudah ada yang mewakilkan dari umat muslim yang melakukannya, maka kewajiban tersebut telah gugur.

“Adapun mayatnya, yang bisa diambil, ya diambil. Karena kita punya kewajiban untuk fardhu kifayah. Dimulai dari memandikannya, kemudian mengafaninya, kalau ahli iman (muslim), kemudian menyolatinya,” ujar Buya Yahya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x