“Tanggal itu petugas PLN datang ke rumah pompa, dia ngecek data meteran listrik pada pompa itu karena tidak jalan atau tidak terlacak di PLN. Nah pas dicek, ternyata kabelnya terputus dan meterannya jatuh di bawah,” ungkapnya.
Sementara itu, kabar disabotasenya upaya Anies Baswedan dalam mencegah banjir ibu kota ini turut ditanggapi oleh pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Baca Juga: Soal Video Viral Kerumunan Jokowi, Refly Harun Bandingkan Presiden dengan Donald Trump
Menurutnya, fenomena ini dapat dilihat dari berbagai macam logika.
Pertama, insiden kabel yang terputus ini bisa dianggap sebagai kasus pencurian dan bukan sabotase.
Namun, katanya, jika tujuannya memang pencurian, maka pelaku akan mengambil banyak kabel.
“Tapi kalau cuman dipotong saja kabelnya dan tanpa ada kehilangan apa-apa, ya namanya mereka yang melakukan itu pasti punya maksud untuk mematikan pompa. Karena motifnya pasti bukan motif ekonomi,” ujar Refly Harun, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube miliknya.
Baca Juga: Viral Video Diduga Jokowi Dikerumuni Warga, Mardani: Kasih Contoh Pak, Jangan Kerumunan
Lebih lanjut, jika memang kejadian ini bukan kejadian pencurian kabel, maka muncul dua motif yang mungkin melatarbelakangi diputusnya kabel pompa air yang dibuat untuk mencegah banjir tersebut.
“Maka motifnya juga ada dua alternatif, motif politik untuk menjelekkan untuk membuat Anies Baswedan terus tampak buruk, antara lain tidak mampu mengatasi banjir, atau motifnya private saja,” ujarnya.