Motif private ini, katanya, mungkin bukan motif politik, melainkan motif dendam terhadap petugas pompa supaya petugas pompa tersebut dipecat dari pekerjaannya.
Baca Juga: Kapal Cantrang Diperbolehkan Lagi, Susi: Pak Jokowi, Sumber Daya Ikan Kita Dibawa ke Mana?
Dalam pemaparannya, Refly Harun mengingatkan agar publik tak lantas menuduh kubu tertentu yang melakukan hal tersebut.
“Memang aneh bin ajaib republik ini, jadi Gubernur DKI Jakarta dipersepsi bermusuhan dengan presiden Republik Indonesia. Gawat kan, padahal kita membutuhkan Jakarta yang bersih, Jakarta yang peduli, Jakarta yang baik, Jakarta yang manusiawi, Jakarta yang membahagiakan warganya,” tuturnya.***