Anies Baswedan Disabotase Pihak yang Potong Kabel Pompa Air? Refly Harun Sebut Ada 2 Motif Alternatif

- 23 Januari 2021, 13:04 WIB
Pakar hukum tata negara Refly Harun.
Pakar hukum tata negara Refly Harun. /Instagram @reflyharun/

PR DEPOK  Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, baru-baru ini kabarnya disabotase oleh pihak tertentu agar upaya pencegahan banjir yang dilakukannya gagal.

Hal ini terungkap usai tersiar kabar yang menyebutkan bahwa terjadi pemotongan kabel pompa air anti banjir di rumah pompa Dukuh Atas.

Kabarnya, ada pihak tak bertanggung jawab yang memotong kabel listrik pada sejumlah rumah pompa yang tersebar di wilayah Jakarta Pusat.

Baca Juga: Tanggapi Sekolah yang Paksa Siswi Non-Muslim Pakai Jilbab, Muannas: Memalukan Hindari Saja

Salah satu pemotongan kabel terjadi di rumah pompa Dukuh Atas.

Insiden dipotongnya kabel listrik pompa air ini telah dikonfirmasi oleh pihak Dinas Bina Marga Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

“Kabel aliran listrik di kWh meter memang sempat rusak, tetapi tak berdampak karena suplai ke pompa masih aman. Jadi, masih bisa beroperasi normal,” ujar Kepala Seksi Jalan Jembatan & Kelengkapan Jalan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat, Yudha Catur Suharnanto.

Baca Juga: HRS Lagi-Lagi Dilaporkan ke Polisi, Ferdinand Hutahaean: Tuh Kan Jadi Pidana, Rasain!

Dalam keterangannya, Yudha menceritakan bahwa putusnya kabel dan tergeletaknya meteran kWh tersebut baru diketahui pada 14 Januari 2021 pada saat petugas tengah melakukan pengecekan.

“Tanggal itu petugas PLN datang ke rumah pompa, dia ngecek data meteran listrik pada pompa itu karena tidak jalan atau tidak terlacak di PLN. Nah pas dicek, ternyata kabelnya terputus dan meterannya jatuh di bawah,” ungkapnya.

Sementara itu, kabar disabotasenya upaya Anies Baswedan dalam mencegah banjir ibu kota ini turut ditanggapi oleh pakar hukum tata negara, Refly Harun.

Baca Juga: Soal Video Viral Kerumunan Jokowi, Refly Harun Bandingkan Presiden dengan Donald Trump

Menurutnya, fenomena ini dapat dilihat dari berbagai macam logika.

Pertama, insiden kabel yang terputus ini bisa dianggap sebagai kasus pencurian dan bukan sabotase.

Namun, katanya, jika tujuannya memang pencurian, maka pelaku akan mengambil banyak kabel.

“Tapi kalau cuman dipotong saja kabelnya dan tanpa ada kehilangan apa-apa, ya namanya mereka yang melakukan itu pasti punya maksud untuk mematikan pompa. Karena motifnya pasti bukan motif ekonomi,” ujar Refly Harun, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube miliknya.

Baca Juga: Viral Video Diduga Jokowi Dikerumuni Warga, Mardani: Kasih Contoh Pak, Jangan Kerumunan

Lebih lanjut, jika memang kejadian ini bukan kejadian pencurian kabel, maka muncul dua motif yang mungkin melatarbelakangi diputusnya kabel pompa air yang dibuat untuk mencegah banjir tersebut.

“Maka motifnya juga ada dua alternatif, motif politik untuk menjelekkan untuk membuat Anies Baswedan terus tampak buruk, antara lain tidak mampu mengatasi banjir, atau motifnya private saja,” ujarnya.

Motif private ini, katanya, mungkin bukan motif politik, melainkan motif dendam terhadap petugas pompa supaya petugas pompa tersebut dipecat dari pekerjaannya.

Baca Juga: Kapal Cantrang Diperbolehkan Lagi, Susi: Pak Jokowi, Sumber Daya Ikan Kita Dibawa ke Mana?

Dalam pemaparannya, Refly Harun mengingatkan agar publik tak lantas menuduh kubu tertentu yang melakukan hal tersebut.

“Memang aneh bin ajaib republik ini, jadi Gubernur DKI Jakarta dipersepsi bermusuhan dengan presiden Republik Indonesia. Gawat kan, padahal kita membutuhkan Jakarta yang bersih, Jakarta yang peduli, Jakarta yang baik, Jakarta yang manusiawi, Jakarta yang membahagiakan warganya,” tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x