Soroti Penanganan Korupsi Bansos oleh KPK, Iwan Sumule: Jika Belum Berani Tangkap ‘Madam’, Herman Hery Dululah

- 26 Januari 2021, 09:07 WIB
Ketum ProDEM, Iwan Sumule soroti penangan korupsi bansos oleh KPK.
Ketum ProDEM, Iwan Sumule soroti penangan korupsi bansos oleh KPK. /Twitter/@KetumProDEM.

PR DEPOK - Sebelumnya, istilah ‘Madam’ menjadi ramai diperbincangkan di media sosial oleh tak sedikit warganet.

Istilah ‘Madam’ itu menjadi heboh lantaran disebut-sebut sebagai pihak yang terlibat dalam kasus korupsi bantuan sosial (bansos).

Seperti diketahui bersama, kasus korupsi tersebut menjerat beberapa kader PDI Perjuangan, termasuk Mantan Menteri Sosial (Mensos), Juliari Peter Batubara.

Baca Juga: Sebut Ada Eskalasi Situasi di Papua Akibat Rasisme Ambroncius, Pengamat: Kelakuan 'Biadab' yang Perlu Dikecam!

Menanggapi hal tersebut, politisi Partai Gerindra, Iwan Sumule turut menyampaikan tanggapannya.

Melalui cuitannya di akun Twitter @KetumProDEM, Iwan mengatakan bahwa kasus korupsi bansos itu semakin menemui titik terang.

Korupsi bansos makin terkuak,” ujar Iwan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 26 Januari 2021.

Menurut penilaian Iwan, tidak sedikit politisi yang terlibat dalam kasus korupsi tersebut.

Baca Juga: Natalius Pigai Dihina Ambroncius Nababan, Muannas Alaidid: Meski tak Sepaham, Rasisme Tidak Boleh Dibiarkan

Keterlibatan poli(tikus) pun disebut banyak terlibat,” ujarnya.

Iwan mengungkapkan bahwa banyak pihak yang mendesak agar para koruptor dalam kasus tersebut dihukum mati.

Banyak pula yang mendesak agar koruptor bansos dihukum mati,” ucap Iwan.

Iwan pun meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan penyidik seniornya, Novel Baswedan untuk menangkap politisi PDI Perjuangan, Herman Hery terlebih dulu jika belum berani meringkus sang ‘Madam’.

Baca Juga: 153 WNA Tiongkok Masuk ke Indonesia, Said Didu: Berarti China Sudah Bukan Luar Negeri?

@KPK_RI dan @nazaqistsha, kalau belum berani tangkap "MADAM", Herman Hery dulu-lah,” ujar Ketua Majelis Jaringan Pro Demokrasi (ProDEM) itu.

Dikabarkan, dari total 1,9 juta paket dalam satu periode distribusi melalui anak buahnya, Juliari diduga hanya mengutip fee untuk 600 ribu paket.

Sisanya, yakni sebanyak 1,3 juta paket disebut-sebut merupakan jatah anggota DPR, Herman Hery dan Ihsan Yunus.

Baca Juga: Akui Indonesia Dilanda Cobaan Berat, Jokowi: Tapi Tanah Air Termasuk Bisa Kendalikan Dua Krisis yang Terjadi

Sebagaimana diketahui, keduanya merupakan rekan satu partai Juliari, yakni kader PDI Perjuangan.

Dari jumlah paket tersebut, perusahaan yang terafiliasi dengan Herman Hery mendapat kuota paling banyak, mencapai 1 juta paket. Sisanya menjadi jatah perusahaan yang terafiliasi dengan Ihsan Yunus.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x