“Ide menggunakan data KPU untuk vaksin bisa jadi terobosan. Bahkan kalau mungkin dilakukan di tempat pernah TPS ada jadi lokasi penyuntikkan,” katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Lebih lanjut, Andi Arief menuturkan bahwa ide dari Menkes soal penggunaan data KPU dan usulan tempat yang dulunya TPS dijadikan lokasi vaksinasi, dapat segera dilaksanakan jika vaksin sudah cukup memadai.
Namun, katanya, jika ketersediaan vaksin masih terbatas, vaksinasi bisa dimulai di beberapa daerah terlebih dahulu.
“Jika vaksinnya memang sudah ada pola ini bisa disegerakan. Kalau terbatas vaksinnya dimulai di beberapa daerah terlebih dahulu,” ujar Andi Arief.
Ide menggunakan data KPU untuk vaksin bisa jadi terobosan. Bahkan kalau mungkin dilakukan di tempat pernah TPS ada jadi lokasi penyuntikan. Jika vaksinnya memang sudah ada pola ini bisa disegerakan. Kalau terbatas vaksinnya dimulai di beberapa daerah terlebih dahulu.— andi arief (@Andiarief__) January 26, 2021
Untuk diketahui, vaksinasi Covid-19 ini telah mulai diselenggarakan sejak 13 Januari 2021 lalu. Hingga saat ini, vaksinasi masih diprioritaskan untuk para dokter dan tenaga kesehatan serta tenaga penunjang lain yang berhadapan langsung dengan Covid-19.
Jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksin hingga saat ini terpantau di angka 250 ribu orang. Jumlah ini disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, usai dirinya menjalani vaksinasi kedua pada Rabu, 27 Januari 2021.
“Ini kan baru awal-awal, vaksinasi baru awal, dimulai dari bakes, baik dokter, perawat, di awal ada manajemen lapangan yang harus diperbaiki. Sehingga hari ini kita kurang lebih 250 ribu yang sudah divaksin untuk nakes,” kata Jokowi melalui siaran langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden.***