Ia menyebut bahwa sampai saat ini kejadian inveksi virus Nipah belum pernah dilaporkan di Indonesia.
Meskipun, kata dia, wabah tersebut pada tahun 1999 telah menyebabkan kematian pada manusia dan hewan ternak babi di Semenanjung Malaysia.
Bahkan, menurut Didik, dari beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah yang bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera, khususnya Sumatera Utara yang lokasinya berdekatan dengan Malaysia.
Penularan dari virus ini sangatlah mengkhawatirkan karena belum ada obat jika tertular pada manusia.
Berbagai macam faktor menjadikan virus ini berbahaya dan dapat mengancam masyarakat.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 27 Januari 2021, Al Memeluk Andin dengan Erat dan Berharap Dia Tidak Pergi
Proses inkubasi dari virus ini yakni sekitar 45 hari, menularkan melalui kontak secara langsung dan makanan, hingga mampu menginfeksi jenis hewan lainnya.
Terdapat gejala yang dialami seseorang yang terkena virus Nipah, misalnya masalah pernapasan seperti tenggorokan dan batuk, lesu, hingga pembengkakan otak bisa yang bisa menyebabkan kematian.***