Kritik Pemanfaatan Uang Wakaf oleh Pemerintah, Rizal Ramli: Islamofobia Digencarkan Tapi Manfaatkan Dana Umat

- 27 Januari 2021, 22:06 WIB
Politisi sekaligus ekonom senior, Rizal Ramli.
Politisi sekaligus ekonom senior, Rizal Ramli. /Twitter @RamliRizal

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang, pada Senin, 25 Januari 2021.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga turut meresmikan Brand Ekonomi Syariah.

Jokowi mengungkapkan, pemanfaatan uang wakaf tersebut merupakan langkah dari pemerintah untuk mengurangi ketimpangan sosial dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok Tanah Air.

Baca Juga: Virus Nipah Sudah Ada Sejak 1999, Seperti Ini Gejala, Penularan, dan Pengobatannya

“Saya telah berkali-kali menyampaikan, menekankan pentingnya redistribusi aset, kemudian juga yang berkaitan dengan perluasan akses permodalan, kemudian juga penguatan keterampilan dan perubahan budaya dalam mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial. Salah satu langkah terobosan yang perlu kita pikirkan adalah pengembangan lembaga keuangan syariah yang dikelola berdasarkan sistem wakaf,” tutur Jokowi, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Sekretaris Kabinet.

Langkah pemanfaatan uang wakaf tersebut, lantas mendapatkan tanggapan dari politikus senior sekaligus Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli.

Dalam akun Twitter pribadi miliknya, @ramlirizal, Rizal Ramli menilai langkah pemerintah tersebut merupakan tindakan yang kontradiktif.

Baca Juga: Hanya Dalam Dua Pekan, Satpol PP Jakbar Kumpulkan Denda Rp47,6 Juta dari Warga yang Tak Kenakan Masker

Rizal Ramli beralasan bahwa pemerintah yang belakangan menggencarkan islamofobia, justru memanfaatkan dana umat, wakaf, dan dana haji.

Islam-Phobia digencarkan, tapi ketika kesulitan keuangan, merayu dan memanfaatkan dana umat, wakaf dan dana haji. Kontradiktif amat sih,” tutur Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadinya pada 27 Januari 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Rizal Ramli tidak memaparkan secara gamblang maksud dari pernyataanya mengenai digencarkannya islamofobia tersebut.

Baca Juga: Adakah Kaitan Hadirnya 153 TKA Asal China dengan Perjanjian RCEP dan UU Cipta Kerja?

Namun, dalam unggahannya tersebut terpampang sebuah gambar yang memuat laman berita sebuah media online dengan judul "Sri Mulyani Berharao Bisa Bangung Infrastruktur Senilai Rp597 Miliar dari Dana Wakaf".

Berita tersebut memuat sebuah foto Menteri Keuangan Sri Mulyani yang tengah mengenakan jilbab.

Selain itu, gambar tersebut juga terdapat narasi, "mendadak pakai kerudung saat mengemis ke umat islam".

Baca Juga: Orang dengan 5 Sifat Ini Ternyata Paling Potensial Meraih Mimpi yang Mereka Idamkan

Di sisi lain, Presiden Jokowi mengungkapkan, potensi wakaf di Indonesia sangat besar, baik wakaf benda tidak bergerak maupun benda bergerak termasuk wakaf dalam bentuk uang.

Secara rinci, potensi aset wakaf per tahun Indonesia mencapai Rp2.000 triliun, dan potensi wakaf uang dapat menembus angka Rp188 triliun.

“Oleh karena itu, kita perlu perluas lagi cakupan pemanfaatan wakaf, tidak lagi terbatas untuk tujuan ibadah tetapi dikembangkan untuk tujuan sosial-ekonomi yang memberikan dampak signifikan bagi pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam masyarakat,” kata Jokowi.

Baca Juga: Mandali Adalah? Video Kondisi Gunung Merapi Ini yang Jelaskan Hingga Tuntas Artinya

Oleh sebab itu, Jokowi menyambut baik peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat rasa kepedulian dan solidaritas sosial untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan sosial di Indonesia.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x