PR DEPOK – Menteri Keuangan, Sri Mulyani, belum lama ini memberikan pernyataan terkait penggunaan dana wakaf sebesar Rp597 miliar yang akan dipakai untuk membangun infrastruktur.
Dalam penuturannya, ia menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong sektor ekonomi dan keuangan syariah.
Hingga saat ini, wakaf tunai yang telah dititipkan ke perbankan telah mencapai Rp328 miliar.
Tak hanya itu, Menkeu telah berencana untuk membangun infrastruktur senilai Rp597 miliar dengan menggunakan dana wakaf ini.
Pernyataan Sri Mulyani soal dana wakaf yang dipakai untuk pembangunan infrastruktur ini mendapat kritik dari sejumlah pihak, tak terkecuali ekonom senior Rizal Ramli.
Dalam tanggapannya, ia menilai pemerintah Indonesia saat ini sangat kontradiktif.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Kamis, 28 Januari 2021: Aquarius, Jangan Terlalu Galak pada Pasangan
Menurutnya, isu islamofobia begitu digencarkan di Indonesia, namun ketika negara kesulitan, pemerintah seolah ingin memanfaatkan dana umat.
Islam-Phobia digencarkan, tapi ketika kesulitan keuangan, merayu dan memanfaatkan dana ummat, wakaf dan dana haji. Kontradiktif amat sih .. pic.twitter.com/kxRiVOFLOH— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) January 27, 2021
“Islam-Phobia digencarkan, tapi ketika kesulitan keuangan, merayu dan memanfaatkan dana ummat, wakaf dan dana haji. Kontradiktif amat sih,” cuit Rizal Ramli di akun Twitter miliknya.
Senada dengan sang ekonom, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, juga melontarkan kritik atas keputusan Menkeu yang berencana untuk menggunakan dana wakaf.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok Kamis, 28 Januari 2021, Mulai Pukul 9.00 hingga 16.00 WIB
Ia setuju dengan Rizal yang mengatakan bahwa pemerintah Indonesia bersikap kontradiktif soal rencana menghimpun dana umat.
Iya, itu kontradiksi yg terulang lagi. Dan lebih ironi lagi, krn dana Umat ingin dihimpun ; haji, zakat, wakaf, umrah. Tapi korupsi yg menggerogoti keuangan Negara&Bangsa, terus makin ekstrim saja;kondensat, jiwasraya, asabri, bpjs tenaga kerja, bansos termasuk unt disabilitas. https://t.co/eAoSwfs1OW— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) January 27, 2021
“Iya, itu kontradiksi yg terulang lagi. Dan lebih ironi lagi, krn dana Umat ingin dihimpun; haji zakat, wakaf, umrah,” ujar HNW dalam cuitannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Hidayat lantas menyinggung soal banyaknya masalah korupsi yang terus menghabiskan keuangan negara.
“Tapi korupsi yg menggerogoti keuangan negara&bangsa, terus makin ekstrim saja, kondensat, jiwasraya, asabri, bpjs tenaga kerja, bansos termasuk unt disabilitas,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo baru saja meresmikan Gerakan Nasional Wakaf pada Senin, 25 Januari 2021 lalu.
Dalam penuturannya, ia menjelaskan bahwa dana wakaf jangan hanya dipakai untuk ibadah, tetapi juga dipakai untuk tujuan sosial dan ekonomi.
“Kita perlu perluas lagi cakupan pemanfaatan wakaf, tidak lagi terbatas untuk tujuan ibadah, tetapi dikembangkan untuk tujuan sosial ekonomi yang memberikan dampak signifikan bagi pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam masyarakat,” terang Jokowi.***