Ferdinand Hutahaean pun mempertanyakan landasan yang dipakai Refly Harun untuk menyatakan hal tersebut.
“Ini pernyataan yang aneh dan janggal. Jadi apa kira-kira landasan yang dipergunakan oleh Refly untuk menyatakan bahwa Jokowi bukan presiden seutuhnya?,” kata dia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 30 Januari 2021.
Selain itu, Ferdinand Hutahaean juga bertanya kepada Refly Harun terkait kapan Refly merasakan Jokowi sebagai presidennya.
“Pertanyaan sy kpd @ReflyHZ , apakah anda saat ini merasa @jokowi bukan presiden mu? Apakah saudara hanya merasa Jokowi adalah presiden ketika anda Komisaris?,” ucapnya menambahkan.
Menurut Ferdinand Hutahaean, Jokowi adalah presiden seutuhnya yang sudah terbukti bahwa Jokowi mengangkat lawan politiknya di Pilpres 2019, Prabowo dan Sandiaga Uno menjadi Menteri di Indonesia Kabinet Maju.
Baca Juga: Kritik Aturan Baru Pajak Penjualan Pulsa, Rizal Ramli: Jokowi Akan Kepleset Bersama Menkeu
“Fakta bahwa Jokowi merangkul @prabowo dan @sandiuno menjadi tim kerja adlh bukti bahwa Jokowi adalah Presiden seutuhnya,” kata dia tegas.
Ferdinand Hutahaean menambahkan, seharusnya Refly Harun tidak perlu berpendapat seperti itu yang mengaitkan kasus Natalius Pigai dengan Jokowi.
“Tak seharusnya pendapat-pendapat seperti itu dikeluarkan dengan mengaitkan sesuatu yang tidak terkait. Siapa pun pelaku rasismenya pasti kita dukung untuk diproses hukum,” ujar dia.